Daerah Padang Sidimpuan
Beranda » Berita » 1 Orang Suspeck Covid-19 Kembali Meninggal, Walikota P. Sidimpuan : Usut Penebar APD Bekas

1 Orang Suspeck Covid-19 Kembali Meninggal, Walikota P. Sidimpuan : Usut Penebar APD Bekas

Mobil Jenazah yang tertahan untuk memasuki lahan pekuburan khusus Covid-19 dan Walikota bersama unsur Forkopimda saat koordinasi dengan warga Silandit dan Desa Aek Bayur, Senin malam (31/8-20). Foto: BP/AA

Padangsidimpuan-BP : Satu orang lagi pasien Suspeck Covid-19 meninggal dunia di Kota Padangsidimpuan. Perempuan berinisial ZL (51) meninggal saat menjalani perawatan di Ruang Isolasi RSUD, Senin sore (31/8-20).

Plt Direktur RSUD Kota P. Sidimpuan Sopian Subri Lubis yang sedang menjalani Isolasi Mandiri via telepon kepada Wartawan membenarkan meninggalnya seorang pasien Suspeck Covid-19.

“Semalam dengan hari ini, sudah dua pasien Suspeck yang meninggal dunia,” ungkapnya.

Profil dan Kekayaan Eisti’anah, Dokter yang Jadi Bupati Demak

Dijelaskannya bahwa pasien ZL merupakan warga Kecamatan  P. Sidimpuan Batunadua. Sebelum ini, akibat penyakit yang dideritanya sempat dirawat di salah satu Rumah Dakit Swasta di Kota Padangsidimpuan.

 

“Minggu sore (30/8-20) pasien ZL dirujuk ke RSUD P. Sidimpuan yang merupakan Rumah Sakit Rujukan Nasional Covid-19. Setelah di- Observasi, diagnosa Fokter menemukan tanda-tanda yang mirip dengan gejala Covid-19, tuturnya.

Usai keluarga membuat surat pernyataan persetujuan, maka pasien diambil sampel Swab dan dirawat di Ruang Isolasi. Namun, sekitar 24 jam di-Isolasi, pasien dinyatakan meninggal dunia.

Karier Politik Widia Ningsih, Jadi Wakil Bupati Lahat di Usia 30 Tahun!

“Pasien meninggal sore. Langsung dipulasari dan malam ini dimakamkan sesuai Protokol Penanganan Jenazah pasien Covid-19 di lokasi perkuburan khusus Kelurahan Silandit,” tukasnya.

Pantauan media ini dilapangan, saat proses untuk pemakaman, sempat terhalang aksi protes warga Kelurahan Silandit dan Desa Aek Bayur. Mereka keberatan Jenazah terkait Covid-19 dimakamkan di lahan Aset Pemko Padangsidimpuan itu. Jalan diblokir dengan membakar ban bekas dan membentang spanduk penolakan.

Sekira pukul 20,00 Wib, Walikota P. Sidimpuan Irsan Efendi Nasution bersama Kapolres AKBP Juliani Prihartini, Dandim 0212/TS Letkol Inf Roy Chandra Sihombing mendatangi lokasi dan berdialog dengan warga.

Enam orang perwakilan warga Silandit dan Desa Aek Bayur mengutarakan apa alasan mereka menolak pemakaman Jenazah terkait Covid-19 di lokasi itu.

Antara lain karena pasca pemakaman, sejumlah Alat Pelindung Diri (APD) berserakan di lokasi pemakaman. Lokasi pemakaman terlalu dekat dengan pemukiman dan tidak ada pengamanan sehingga siapapun bebas masuk ke lokasi. Juga mempertanyakan kenapa sosialisasi tentang lokasi pemakaman dilakukan setelah ada protes warga.

Mempertanyakan kenapa pemakamannya harus di Silandit. Juga mempertanyakan apakah petugas dan kendaraan yang dipakai untuk pemakaman itu bersih dari Covid-19.

Menjawab hal itu, Walikota mengajak warga dan pihak Kepolisian mengusut tuntas keberadaan APD bekas yang berserakan di sekitar lokasi pemakaman.

Sebelumnya atau pasca pemakaman Jenazah Suspeck kedua, sejumlah oknum melakukan investigasi ke lokasi. Mereka mengklaim menemukan Masker dan Sarung Tangan bekas berserakan, seolah-olah milik petugas pemakaman.

“Persoalan ini harus diusut tuntas. Jika GTPP yang ceroboh, saya tindak tegas. Tetapi jika APD itu sengaja diserakkan oknum atau kelompok tertentu dengan tujuan memojokkan kami, saya minta ibu Kapolres menindaknya,” tegas Irsan.

Terkait lokasi pemakaman terlalu dekat dengan pemukiman, Walikota menyebut luas lahan itu 3,2 Hektar. Kemudian mengajak warga menentukan titik paling jauh untuk digali liang kubur persiapan.

“Untuk malam ini, mohon izinkan Jenazah saudari kita yang sudah berada di Ambulans kita makamkan. Besok, liang kubur persiapan kita pindah ke titik paling jauh dan bapak ibu yang tentukan,” ajak Irsan.

Mengenai pengamanan lokasi, Portal segera dipasang di pintu jalan masuk. Tentang Sosialisasi, sama sekali tidak ada terlambat. Karena jauh sebelum ini atau pada bulan Maret 2020 kemarin sudah banyak diberitakan media.

“Belum adanya solusi pertemuan GTPP dengan warga. Atas nama Walikota dan tim GTPP saya meminta maaf. Malam ini, kami di sini termasuk untuk menuntaskan solusi itu,” tukas Irsan.

Walikota juga menyebutkan bahwa lokasi ini ditetapkan sebagai lokasi pekuburan khusus, sudah melalui pertimbangan, penelitianr dan rapat tim GTPP. Kemudian lokasi ini Aset Pemko P. Sidimpuan dan sejak awal untuk lokasi pekuburan.

“Petugas pemakaman dan kendaraan selalu disterilkan. Mulai dari menuju Rumah Sakit, saat membawa Jenazah, Pemakaman dan setibanya di tempat Karantina. Pakaian APD dibakar, orang dan kendaraannya disterilisasi,” ungkap Irsan.

Usai penjelasan Walikota, selanjutnya warga menyetujui pemakaman Jenazah dilakukan. Kemudian Enam perwakilan menyampaikan hasil keputusan rapat kepada warga masing-masing dan minta kepada Walikota, Kapolres dan Dandim 0212/TS untuk mengagendakan pertemuan berikutnya. (BP/SP1)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan