Medan, HarianBatakpos.com – Menurut data terbaru dari World Population Review 2024, sejumlah negara tercatat memiliki populasi paling sedikit di dunia. Beberapa di antaranya merupakan pulau kecil yang terisolasi dan menghadapi berbagai tantangan, seperti keterbatasan fasilitas, infrastruktur, serta sumber daya yang menghambat pertumbuhan penduduk.
Namun, jumlah populasi yang kecil juga memiliki keuntungan tersendiri, seperti kualitas hidup yang lebih baik, lingkungan alam yang masih terjaga, dan ikatan sosial yang erat antarwarga. Berikut adalah daftar negara paling sepi di dunia berdasarkan jumlah penduduknya.
1. Vatikan
Vatikan adalah negara terkecil sekaligus paling sepi di dunia dengan populasi hanya 764 jiwa. Terletak di tengah kota Roma, Italia, negara ini memiliki luas hanya 44 hektare. Sebagian besar penduduknya adalah pendeta, biarawati, pegawai sipil, dan diplomat yang bertugas di Vatikan.
Dengan jumlah penduduk yang terbatas, tenaga kerja di Vatikan juga sangat minim. Namun, kondisi ini membuat keamanan lebih mudah dikelola, dan masyarakat dapat lebih fokus menjalankan kegiatan keagamaan tanpa gangguan sosial yang kompleks.
2. Tokelau
Tokelau adalah wilayah dependensi Selandia Baru di Samudra Pasifik dengan jumlah penduduk sekitar 1.915 jiwa pada tahun 2024. Dengan luas hanya 10 km², Tokelau memiliki kepadatan penduduk yang cukup tinggi, yaitu sekitar 150 orang per km².
Karena wilayahnya kecil dan sumber daya terbatas, Tokelau sangat bergantung pada subsidi dari Selandia Baru. Meski begitu, negara ini mencetak sejarah sebagai wilayah pertama di dunia yang sepenuhnya menggunakan energi matahari.
3. Niue
Niue, yang dijuluki “Batu Polinesia”, merupakan negara kepulauan di Samudra Pasifik Selatan dengan jumlah penduduk sekitar 1.935 jiwa. Luas wilayahnya mencapai 261,46 km², namun banyak area yang tidak berpenghuni.
Minimnya populasi membuat pembangunan ekonomi dan infrastruktur berjalan lambat. Akibatnya, banyak penduduk muda yang memilih pindah ke negara lain untuk mendapatkan kesempatan kerja yang lebih baik.
4. Kepulauan Falkland
Terletak di Samudra Atlantik Selatan, Kepulauan Falkland memiliki luas 12.200 km² dengan jumlah penduduk hanya 3.803 jiwa. Dengan kepadatan penduduk yang sangat rendah, yaitu hanya 0,28 orang per km², pulau ini bergantung pada industri perikanan dan peternakan domba.
Meskipun populasinya kecil, Kepulauan Falkland memiliki keunggulan dalam konservasi lingkungan dan keindahan alam yang masih terjaga.
5. Montserrat
Montserrat adalah wilayah seberang laut Britania di Karibia dengan populasi sekitar 4.372 jiwa pada 2024. Sejak letusan gunung berapi Soufrière Hills pada 1995, banyak penduduk meninggalkan wilayah ini, menyebabkan jumlah populasi terus berkurang.
Montserrat juga sangat bergantung pada bantuan Britania untuk menopang perekonomian, mengingat tenaga kerja lokal yang terbatas.
6. Saint Pierre dan Miquelon
Wilayah seberang laut Prancis ini terletak di dekat Kanada dan memiliki populasi sekitar 5.815 jiwa dengan luas 242 km². Karena jumlah penduduk yang sedikit, wilayah ini memiliki tingkat konservasi lingkungan yang tinggi dan mengandalkan sektor perikanan serta pariwisata sebagai sumber utama perekonomian.
7. Saint Barthelemy
Saint Barthelemy, atau Saint Bart’s, adalah kolektivitas seberang laut Prancis di Laut Karibia dengan luas hanya 21 km² dan populasi sekitar 11.019 jiwa pada 2024. Populasinya yang kecil membuat pembangunan infrastruktur berjalan lambat dan tenaga kerja terbatas.
8. Wallis dan Futuna
Terletak di Oseania, Wallis dan Futuna memiliki populasi sekitar 11.439 jiwa dan luas 142 km². Wilayah ini menghadapi keterbatasan akses transportasi yang menghambat sektor perdagangan dan pariwisata.
Namun, sumber daya alam yang melimpah masih mampu mencukupi kebutuhan penduduk setempat.
9. Tuvalu
Tuvalu adalah negara kecil di Samudra Pasifik dengan luas 21,78 km² dan populasi sekitar 11.478 jiwa. Negara ini menghadapi ancaman besar akibat perubahan iklim, dengan naiknya permukaan laut yang berisiko menenggelamkan wilayahnya.
Karena kondisi tanah yang tidak subur, Tuvalu sangat bergantung pada impor makanan dan bantuan luar negeri.
10. Nauru
Sebagai negara terkecil ketiga di dunia, Nauru memiliki luas hanya 21 km² dan populasi sekitar 12.884 jiwa. Ekonomi negara ini dulu bergantung pada tambang fosfat, namun sumber daya tersebut kini hampir habis, menyebabkan Nauru menghadapi krisis ekonomi dan ketergantungan pada impor pangan.
Komentar