Medan, HarianBatakpos.com – Dalam beberapa hari terakhir, investor asing terus melepas saham di pasar keuangan Indonesia, membuat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali merana hingga hari ini.
Berdasarkan data pasar pada perdagangan Rabu (13/11/2024), tercatat asing kembali melakukan aksi penjualan bersih (net sell) atau outflow di pasar saham Indonesia sebesar Rp 692,62 miliar di seluruh pasar. Rincian penjualan bersih ini adalah Rp 816,16 miliar di pasar reguler, sementara asing mencatatkan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 123,54 miliar di pasar tunai dan negosiasi.
Dalam sepekan terakhir, aksi jual asing mencapai Rp 7,17 triliun di seluruh pasar, dengan rincian Rp 6,98 triliun di pasar reguler dan Rp 191,29 miliar di pasar tunai dan negosiasi. Sementara dalam sebulan terakhir, aksi jual asing mencapai Rp 12,59 triliun di seluruh pasar, dengan Rp 11,6 triliun di pasar reguler dan Rp 997,37 miliar di pasar tunai dan negosiasi.
Adapun berdasarkan data dari Bank Indonesia (BI) pada periode perdagangan 4-7 November 2024, tampak dana asing sebesar Rp 10,23 triliun kabur dari tiga instrumen keuangan dalam negeri, yakni saham, Surat Berharga Negara (SBN), dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Masing-masing mengalami outflow sebesar Rp 2,29 triliun, Rp 4,66 triliun, dan Rp 3,28 triliun.
Beberapa saham terpantau kembali dilepas asing kemarin, terutama saham-saham perbankan raksasa yang masih menjadi incaran asing untuk dilepas hingga kemarin. Berdasarkan data perdagangan kemarin, empat saham bank raksasa kembali dilego asing, dengan saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjadi yang paling banyak dilego asing kemarin, yakni mencapai Rp 86,6 miliar.
Net Sell Asing Rabu, 13 November 2024:
Emiten | Kode Saham | Net Sell Asing (Rp miliar) |
---|---|---|
Bank Rakyat Indonesia (Persero) | BBRI | 86,6 |
Bank Mandiri (Persero) | BMRI | 73,5 |
Telkom Indonesia (Persero) | TLKM | 65,3 |
Bank Central Asia | BBCA | 50,3 |
Bank Negara Indonesia (Persero) | BBNI | 44,2 |
Barito Pacific | BRPT | 40,6 |
Aneka Tambang | ANTM | 27,6 |
GoTo Gojek Tokopedia | GOTO | 26,5 |
Bank Syariah Indonesia | BRIS | 24,2 |
Merdeka Copper Gold | MDKA | 23,8 |
Dalam sepekan, saham perbankan raksasa juga menjadi yang paling banyak dilego asing. Saham BBRI lagi-lagi menjadi yang paling banyak dilego asing dalam sepekan terakhir, yakni mencapai Rp 1,9 triliun, disusul PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang mencapai Rp 1,7 triliun.
Net Sell Asing Sepekan Terakhir (per Rabu, 13 November 2024):
Emiten | Kode Saham | Net Sell Asing (Rp miliar) |
---|---|---|
Bank Rakyat Indonesia (Persero) | BBRI | 1.900,00 |
Bank Central Asia | BBCA | 1.700,00 |
Bank Mandiri (Persero) | BMRI | 1.000,00 |
Adaro Energy Indonesia | ADRO | 496,10 |
Bank Negara Indonesia (Persero) | BBNI | 429,90 |
Telkom Indonesia (Persero) | TLKM | 395,10 |
Barito Pacific | BRPT | 103,20 |
Bank Syariah Indonesia | BRIS | 87,50 |
Indah Kiat Pulp & Paper | INKP | 70,00 |
Chandra Asri Pacific | TPIA | 68,40 |
Aliran keluar dana asing ini bisa jadi merupakan respons atas ketidakpastian kebijakan moneter di Amerika Serikat (AS) dan penguatan dolar yang menggoda investor untuk memindahkan dana mereka ke aset berdenominasi dolar. Selain itu, ekspektasi kenaikan suku bunga AS menciptakan imbal hasil yang lebih menarik bagi investor, sehingga menekan pasar keuangan negara berkembang.
Di lain sisi, sentimen dari terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) berikutnya untuk periode 2025-2029 masih menjadi penekan IHSG hingga asing yang terus melepas saham-saham di Indonesia. Trump berencana membuat kebijakan yang akan menguntungkan warga AS sendiri, membuat pasar keuangan AS kembali semakin menarik. Alhasil, asing di pasar keuangan Indonesia pun bakal kembali melirik pasar keuangan AS.
Komentar