Medan-BP: Pasca banjir bandang yang menghantam 2 desa di Kabuaten Dairi, Pihak Badan Penanggulang Bencana Dairi (BPBD) Dairi telah membentuk dua tim mencari tujuh orang warga yang hilang.
Hal itu ditegaskan Kepala BPPD Dairi Bahagia Ginting pada wartawan, kemarin, sehubungan peristiwa Banjir bandang yang menerjang dua desa di Kecamatan Silima Pungga-pungga, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara (Sumut), kemarin.
Banjir bandang itu juga mengakibatkan kerusakan parah pada lahan pertanian serta lahan yang paling parah mengalami kerusakan adalah Desa Longkotan dan Desa Bongkaras, hampir mencapai 100 hektare.
“Kita terus melakukan proses pencarian pasca terjadinya banjir bandang dengan melibatkan Basarnas, petugas BPBD Dairi, personel TNI-Polri dan masyarakat setempat,” pungkas Bahagia Ginting pada wartawan, kemarin.
Dijelaskannya, Di Desa Longkotan kami menerjunkan 12 orang menyusuri bibir sungai Bondar Begu untuk mencari korban hilang. Di Desa Bongkaras sudah dilakukan upaya pencarian dengan Basarnas, TNI-Polri dan masyarakat dengan total 30 orang.
Bahagia menyebutkan upaya pencarian enam orang korban hilang di Desa Bongkasar dilakukan di kawasan pegunungan yang medannya sulit dijangkau.
“Pencarian di Bongkasar dilakukan penyisiran sejauh 1,3 kilometer. Kami menduga mereka yang hilang berada di atas pegunungan,” ucapnya.
Adapun identitas warga Desa Bongkasar yang dinyatakan hilang pascabanjir bandang di sekitar sungai Bongkasar yaitu Kino Tumanggor, Elfrida br Sinaga, Nadia Kasogibin, Lina br Padang, Azarudin Boangmanalu dan Walbil Simarmata. Sedangkan warga Desa Longkotan yang dinyatakan hilang dan masih dalam pencarian yaitu Barun Sitorus.
Banjir Bandang
Seperti pemberitaan sebelumnya, peristiwa Banjir bandang yang menerjang dua desa di Kecamatan Silima Pungga-pungga, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara (Sumut), mengakibatkan kerusakan parah pada lahan pertanian rusak parah. Bahkan, lahan yang rusak di Desa Longkotan dan Desa Bongkaras, hampir mencapai 100 hektare (ha).
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Dairi menyebutkan, luas lahan pertanian yang rusak akibat musibah itu setidaknya 50 ha dan lahan perkebunan mencapai 40 ha.
Selain merusakan lahan pertanian milik warga, banjir bandang pada Selasa (18/12/2018) juga menyebabkan jalan desa rusak total karena dipenuhi bekas material banjir bandang. Tak hanya itu, bencana ini menyebabkan pipa air minum yang dibangun dengan dana BUMdes mengalami rusak parah.
”Kerusakan pipa membuat sebagian masyarakat yang mengalami kesulitan mendapatkan air bersih,” kata Kepala BPBD Kabupaten Dairi, Bahagia Tarigan. (BP/EI/TB.DN)
Komentar