Menjalani pengobatan kini menjadi beban finansial yang semakin berat bagi banyak orang di seluruh dunia. Meskipun memiliki asuransi kesehatan, tantangan ekonomi tetap mengintai, terutama dengan lonjakan biaya medis yang signifikan.
Menurut survei terbaru yang dirilis oleh Willis Tower Watson, terjadi kenaikan yang cukup dramatis dalam biaya medis global pada tahun 2023, mencapai 10,7% dari tahun sebelumnya yang hanya 7,4%. Meskipun diprediksi akan sedikit menurun menjadi 9,9% pada tahun 2024, namun angka tersebut masih memperlihatkan tekanan besar terhadap keuangan individu.
Di kawasan Asia Pasifik, termasuk di dalamnya negara-negara ASEAN, tren kenaikan biaya medis juga cukup mencemaskan. Indonesia, misalnya, mengalami inflasi biaya medis sebesar 11,50% pada tahun 2023 dan diperkirakan akan naik menjadi 12,74% pada tahun 2024.
Beberapa faktor menjadi penyebab utama dari inflasi biaya medis ini. Salah satunya adalah perkembangan teknologi medis yang pesat, termasuk penggunaan kecerdasan buatan (AI) yang semakin luas, terutama di Asia Pasifik. Selain itu, masalah overtreatment di fasilitas kesehatan juga menjadi sorotan, di mana pasien sering kali menerima layanan yang berlebihan, meningkatkan tagihan rumah sakit dan klaim asuransi.
Tak hanya overtreatment, tetapi juga prosedur pengobatan yang tidak sesuai dan layanan kesehatan yang buruk dari pemerintah di beberapa negara menjadi faktor lain yang memperparah situasi.
Salah satu dampak langsung dari kenaikan biaya medis adalah potensi kenaikan premi asuransi kesehatan. Meskipun asuransi kesehatan dianggap sebagai perlindungan finansial, premi yang naik dapat mengakibatkan beban tambahan bagi nasabah. Ini mendorong nasabah untuk meninjau kembali polis mereka, mempertimbangkan manfaat yang mereka terima.
Tidak hanya itu, kenaikan premi asuransi juga berpotensi mengurangi dana yang dialokasikan untuk menabung dan investasi, mengancam kestabilan keuangan jangka panjang individu.
Untuk mengatasi hal ini, diperlukan penyesuaian dalam alokasi aset investasi dan strategi keuangan yang lebih bijak agar tetap dapat mengatasi biaya premi asuransi yang meningkat.
Dengan tantangan yang semakin besar dalam mengelola biaya kesehatan, individu di seluruh dunia perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya perencanaan keuangan yang matang dan pengelolaan risiko yang efektif.
Komentar