HarianBatakpos.com – Bursa saham Amerika Serikat di Wall Street, New York mengalami penurunan pada penutupan perdagangan Kamis (23/5/2024). Meskipun perkiraan pendapatan yang kuat untuk Nvidia memicu lonjakan sahamnya, namun hal tersebut dibayangi oleh kekhawatiran inflasi yang masih menghantui pasar. Menurut data ekonomi, inflasi tetap menjadi perhatian utama yang dapat menunda penurunan suku bunga Federal Reserve.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 1,53% atau 605,78 poin ke 39.065,26, sedangkan indeks S&P 500 melemah 0,74% atau 39,17 poin ke 5.267,84. Saham Nvidia, meskipun mengalami lonjakan hingga 9,32%, tidak mampu mencegah penurunan ini.
Brian Nick, Ahli Strategi Investasi Senior di The Macro Institute di New York, mengungkapkan bahwa pasar masih terkendala oleh ketidakpastian terkait pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan kebijakan suku bunga Federal Reserve. Meskipun terdapat beberapa tanda positif seperti lonjakan saham Nvidia, pasar masih cenderung terpengaruh oleh berita buruk.
Meskipun demikian, sektor teknologi, terutama saham-saham AI seperti Nvidia, menunjukkan kekuatan relatif dengan membantu mengangkat indeks teknologi S&P 500. Namun, saham chip secara keseluruhan mengalami penurunan, menunjukkan bahwa ketidakpastian masih menghantui sektor tersebut.
Optimisme terkait dengan kecerdasan buatan (AI), performa pendapatan yang solid, dan harapan untuk penurunan suku bunga masih menjadi faktor pendorong bagi pasar saham. Namun, pasar telah mengalami gejolak, terutama dipicu oleh berita terkait arus kas perusahaan-perusahaan besar seperti Boeing dan DuPont.
Meskipun demikian, pasar masih memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga Federal Reserve pada bulan September. Namun, kepastian terkait kebijakan moneter masih menjadi faktor risiko bagi pasar.
Komentar