HarianBatakpos – Sebanyak 12 bank di Indonesia gulung tikar terhitung sejak awal tahun 2024. Menurut laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penutupan ini merupakan bagian dari upaya peningkatan perbankan di Indonesia, salah satunya melalui konsolidasi Bank Perekonomian Rakyat (BPR) sejak Januari hingga Mei 2024. Keputusan ini diambil untuk menyehatkan sektor perbankan dan mengatasi masalah manajemen yang buruk.
Penutupan hingga 12 BPR oleh OJK sejak awal 2024 sudah melampaui angka tahun lalu dan melebihi rata-rata sepanjang 18 tahun terakhir. Angka ini bahkan mencapai tiga kali lipat dibandingkan tahun 2023. Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa, menyatakan bahwa setiap tahun ada sekitar 6 hingga 7 BPR yang jatuh karena salah manajemen pemiliknya.
- BPR Wijaya Kusuma – Madiun (4 Januari 2024)
- BPRS Mojo Artho Kota Mojokerto (Perseroda) – Mojokerto (26 Januari 2024)
- BPR Usaha Madani Karya Mulia – Surakarta (5 Februari 2024)
- BPR Pasar Bhakti Sidoarjo – Sidoarjo, Jawa Timur (16 Februari 2024)
- BPR Purworejo – Purworejo, Jawa Tengah (20 Februari 2024)
- BPR EDC Cash – Tangerang, Banten (27 Februari 2024)
- BPR Aceh Utara – Aceh Utara (4 Maret 2024)
- PT BPR Sembilan Mutiara – Pasaman Barat, Sumatra Barat (2 April 2024)
- PT BPR Bali Artha Anugrah – Denpasar, Bali (4 April 2024)
- PT BPRS Saka Dana Mulia – Kudus, Jawa Tengah (19 April 2024)
- BPR Dananta – Kudus, Jawa Tengah (28 Maret 2024)
- BPR Bank Jepara Artha (Perseroda) – Jepara, Jawa Tengah (30 April 2024)
Target 2024
Purbaya Yudhi Sadewa menjelaskan bahwa LPS telah mengalokasikan anggaran untuk menyelamatkan sebanyak 12 BPR pada tahun ini. Namun, jumlah ini masih bisa berubah tergantung pada perkembangan situasi dan program konsolidasi BPR dari OJK. “Di anggaran kita 5 lagi, kita dianggarkan kan 12 [BPR] karena dari tahun ke tahun biasanya 7-8 per tahun. Ini ada program semacam konsolidasi, jadi kita dapat angka dari OJK sekitar 12 waktu itu, ya. Tapi mungkin juga akan bergeser bisa lebih bisa kurang. Kita tunggu perkembangan yang ada,” ujar Purbaya setelah Rapat Kerja Komisi XI dengan Ketua DK LPS pada Selasa (26/3/2024) lalu.
Komentar