Daerah Kota Medan
Beranda » Berita » 15 Jenis Bibit Unggulan Dinas TPH Sumut Teruji Petani Harus Tingkatkan Pola Pikir

15 Jenis Bibit Unggulan Dinas TPH Sumut Teruji Petani Harus Tingkatkan Pola Pikir

Inilah kebun Penangkaran bibit unggul Hortikulturan UPT Gedung Johor Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikiltura(TPH) Sumut Jl Abdul Harris Nasution Medan (Foto BP/Redihman Damanik).

Medan-BP: Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Gedung Johor Medan Ir Baharuddin Siregar mengimbau masyarakat petani supaya lebih selektif memilih bibit tanaman hortikultura yang akan dikembangkan.

Jangan asal namanya bibit main tanam saja, tanpa meneliti keberadaan bibit yang sebenarnya. Sehingga bisa menimbulkan rasa kekecewaan yang mendalam.

“Bibit yang hendak dibudidayakan sebaiknya terlebih dahulu diteliti. Apakah bibit unggul atau sembarangan. Pilihlah bibit unggul yang telah dijamin mutunya. Jangan asal tanam saja agar tidak menimbulkan kekecewaan di kemudian hari,” ujar Baharuddin Siregar kepada harianbatakpos,com, Kamis (8/11).

Intermezzo Dax Gelar Singing Fest 2025, Dimeriahkan MC Anjaz Purba

Disebutkan, banyak tanaman hortikultura yang dibudidayakan petani tidak memberikan buah atau hasil yang maksimal atau memuaskan karena bibitnya tidak selektif atau bukan berasal dari bibit unggulan yang disiapkan pemerintah Cq Dinas TPH.

Menurutnya, petani Sumut sebaiknya memesan bibit unggul tanaman hortikultura dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sumut guna menunjang produksi yang lebih memadai.

“Saat ini UPT Gedung Johor Tanaman Holtikulturan Dinas TPH Sumut telah membudidaya penangkaran 15 jenis bibit unggul diantaranya, durian, jambu air, Sauh Asahan, rambutan, jeruk, kurma, dan lain-lain,” ujar Baharuddin.

Disebukan, Dinas TPH Sumut ini memiliki kebun penangkaran bibit unggul yakni di Medan (UPT Gedung Johor, Siguci STM Hilir DS) Harse Tapsel, Kuta Gadung BrastagiTanah Karo dan lainnya.

Bobby Nasution Angkat Bicara soal OTT KPK terhadap Kadis PUPR Sumut: Saya Selalu Bilang Jangan Korupsi

“Lahan penangkaran ini siap melayani petani yang di Sumut. Tinggal pesan saja bibit apa yang dibutuhkan sesuai daerahnya masing-masing,” ujarnya.

Bahaharuddin menegaskan, hanya saja masyarakat petani kita lihat kurang begitu repon walaupun memang akhir-akir ini tingkat krdadaran masyarakat terhadap bibit unggul yang kita budidayakan semakin dikenal.

Dikatakan, memang setiap masyarakat memesan bibit unggul yang kita siapkan itu membayar bukan gratis. Karena Kita juga dibebani PAD setiap tahunnya.

“Hasil penjualan bibit tersebut kita sumbangkan sebagai sumber PAD Sumut,: ujaf Naharuddin.

Namun harga bibit unggul itu tidak begitu mahal. Tarifnya masih terjangkau. Karena inilah satu-satunya cara Dinas TPH untuk membantu masyarakat petani di daerah ini.

Baharuddin menilai, petani Indonesia khususnya Sumut tergolong manja, pemalas atau bertani apa adanya saja. Hanya sedikit angkanya yang mau kerja keras, disiplin, dan taat aturan atau iklim. Selainnya mereka hsnya bekerja apa adanya alias ikut-ikutan saja. Sehingga hasilnyapun yah apa adanyalah

“Inilah membuat petani kita banyak hidupnya melarat atau miskin. Seandainya petani kita benar-benar menjiwai profesinya sebagai petani, diyakini hidupnya pasti lebih sejahtera,” tegas Baharuddin.

Apalagi saat ini sistim pertanian kita semakin canggih dan sudah mengarah ke teknologi.Tentu masyarakat petani dituntut lebih cerdas, gigih, tangguh dan profesional.

Petani ke depan harus profesional dalam mengolah lahan guna meraih hasil yang lebih maksimal. Jika tidak mampu mengikuti perkembangan jaman, maka kehidupan petani dikhawatirkan akan semakin melarat.

Karena itu, jika petani menginginkan tingkat kesejahteraannya lebih maju ikutilah sistim pertania seperti Thailand, China dan lainnya. Jika ditinjau dari segi kesuburan tanah, Indonesia jauh lebih unggul. Lantas kenapa petani kita jatuhiskin semdntar di luar negeri bisa makmur.

“Tentu karena mereka telaten, kerja keras, disiplin terhadap musim dan taat atura,” ujar Bajaruddin. (BP/RD)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *