Medan, HarianBatakpos.com – Penyewa mobil yang terlibat dalam insiden penembakan di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak memblokir kontak pemilik kendaraan. Kejadian ini menyoroti masalah serius dalam industri rental mobil. Rizky Agam S (24), anak korban, menyatakan bahwa penyewa mobil, Ajat Sudrajat, menghilang setelah menyewa Honda Brio dari rental milik ayahnya, Ilyas Abdurrahman (48), yang bernama Makmur Jaya Rental Motor.
Pada tanggal 31 Desember 2024, Ajat mulai menyewa kendaraan untuk periode tiga hari. Namun, komunikasi terputus pada 1 Januari 2025, sebelum tragedi penembakan terjadi. Rizky mengungkapkan, “Pas kejadian itu, kami tidak melihat Ajat.
Yang jelas, mobil itu sudah pindah tangan ke orang lain.” Kejadian ini menimbulkan rasa curiga di kalangan keluarga korban, terutama setelah mereka menemukan bahwa beberapa GPS di mobil sudah terpotong, dilansir dari Kompas.com.
Setelah melacak keberadaan kendaraan melalui GPS, Rizky dan keluarganya berusaha mengejar mobil tersebut. Namun, usaha mereka terhalang oleh tindakan agresif dari penyewa yang mengklaim sebagai anggota TNI AU.
Agam Muhammad (26), anak pertama korban, menjelaskan bahwa situasi semakin berbahaya ketika pelaku mengeluarkan senjata api.
Keluarga korban terpaksa meminta bantuan polisi, namun sayangnya, permintaan tersebut tidak dipenuhi. Pengejaran berlanjut hingga rest area Balaraja, di mana bentrokan senjata terjadi.
“Terjadi tembakan kurang lebih empat sampai lima kali. Saya kabur mencari perlindungan,” kata Agam. Akibat insiden ini, Ilyas mengalami luka tembak fatal dan meninggal dunia.
Saat ini, aparat kepolisian masih menyelidiki kasus ini untuk menemukan pelaku dan memahami motif di balik tindakan kejam tersebut. Kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi industri rental mobil, baik dari segi keamanan maupun kepercayaan pelanggan.
Komentar