Harianbatakpos.com — Secara resmi, klub raksasa Bundesliga, Bayern Munchen telah menunjuk pelatih baru sebagai pengganti Thomas Tuchel dengan kontrak selama 3 tahun ke depan. Ia adalah Vincent Kompany, mantan kapten Manchester City yang membawa Burnley kembali ke divisi utama.
Bagi sebagian penggemar Munchen, tentu saja hal ini menjadi tanda tanya besar, mengapa tim sekelas Die Roten merekrut Vincent Kompany? Di mana sang pelatih tersebut justru gagal mengeluarkan Burnley FC dari zona degradasi divisi utama Liga Inggris musim ini.
Mantan bek Manchester City itu mengalami musim 2023/24 yang buruk saat melatih Burnley. Mereka harus menelan jumlah kekalahan yang cukup banyak, yakni 24 pertandingan Liga Premier. Di musim selanjutnya, Burnley harus kembali ke divisi dua, Liga Championship bersama Sheffield dan Luton.
Banyak yang Menolak Tawaran Bayern Munchen
Banyak penggemar yang heran dan bertanya-tanya, apa alasan Bayern Munchen merekrut Vincent Kompany? Alasan pertama adalah banyaknya pelatih senior yang menolak tawaran untuk menggantikan Thomas Tuchel di kursi pelatihan.
Xabi Alonso, Roger Schmidt, Roberto De Zerbi, Julian Nagelsmann, Ralf Rangnick, Joachim Low. Itulah daftar manajer yang menolak peluang pengganti Thomas Tuchel di Bayern Munich jelang Bundesliga musim 2024/25.
Vincent Kompany tampaknya satu-satunya orang di dunia yang menginginkan pekerjaan di Bayern, jadi, secara umum, dia bisa mendapatkannya.
Hanya Sebagai Pengisi Sementara
Saat klub tidak mendapatkan satu pun pelatih senior yang mau bergabung dengan mereka, ada kemungkinan bahwa Bayern akan membuat janji sementara sebelum Jurgen Klopp berpotensi masuk bursa transfer pada tahun 2025.
Setelah meninggalkan Liverpool, Jurgen Klopp akan mengambil cuti satu tahun sebelum kembali bermain, dan kemungkinan besar Die Roten akan menjadi salah satu tujuan potensial berikutnya.
Mempekerjakan manajer sementara sebelum target utama mereka tersedia pada tahun berikutnya adalah taktik yang pernah digunakan Bayern sebelumnya. Sebelumnya, mereka merekrut Pep Guardiola setelah absen selama setahun dari permainan tersebut pada tahun 2013.
Gaya Permainan yang Cocok
Burnley menjadi sorotan setelah memenangkan poin yang menembus angka 100 di musim 2022/23 lalu di Liga Championship. Namun, setelah masuk ke divisi utama, mereka menelan kekalahan yang sangat banyak, dan hanya menang sebanyak 5 kali sepanjang musim.
Selama di liga Championship, di bawah asuhan Kompany, mereka bisa dibilang memainkan sepakbola terbaik yang pernah ada di divisi dua Inggris. 101 poin mereka, 87 gol dan 29 kemenangan membuktikan hal ini.
Dengan kelompok pemain paling berbakat di divisi ini, formasi dinamis 4-3-3 Kompany sangat efektif dalam memungkinkan timnya mempertahankan kendali tempo permainan dan juga menciptakan banyak peluang.
Memiliki Mental Seorang Pemenang
Sebagai seorang pemain, Kompany adalah seorang pemenang yang bonafit dan tidak dapat disangkal. Bek legendaris ini memenangkan empat gelar Liga Premier, empat Piala EFL, dan dua Piala FA selama berada di Manchester City, dan pengalaman meraih kemenangan itu.
Dengan kata lain, mentalnya untuk bersaing merebut gelar juara sangatlah tinggi. Hal tersebut merupakan kriteria yang wajib dimiliki oleh seorang pelatih klub sekelas Bayern Munchen. Ia bisa membawa mentalitas juara itu ke Bayern musim depan sebagai manajer baru klub.
Komentar