Ekbis
Beranda » Berita » 5 Saham Masuk MSCI Small Cap Index, Apa Dampaknya bagi Investor?

5 Saham Masuk MSCI Small Cap Index, Apa Dampaknya bagi Investor?

5 Saham Masuk MSCI Small Cap Index, Apa Dampaknya bagi Investor?
5 Saham Masuk MSCI Small Cap Index, Apa Dampaknya bagi Investor?

Jakarta, HarianBatakpos.com – Morgan Stanley Capital International (MSCI) baru-baru ini mengumumkan hasil evaluasi berkala yang menghasilkan 5 saham yang masuk ke dalam MSCI Small Cap Index. Kriteria indeks ini akan mulai berlaku efektif pada 2 September 2024. Lima saham tersebut terdiri dari PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Cisarua Mountain Dairy Tbk. (CMRY), PT MD Entertainment Tbk. (FILM), PT Vale Indonesia Tbk. (INCO), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA).

Seperti diketahui, dari kelima saham tersebut, dua di antaranya adalah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu ANTM dan WIKA. MSCI adalah indeks saham dan obligasi yang diterbitkan oleh lembaga riset Morgan Stanley dan sering dijadikan acuan oleh investor di seluruh dunia. Indeks ini banyak digunakan sebagai dasar pemilihan aset oleh manajer investasi global.

Indeks MSCI yang paling terkenal adalah MSCI World Index, yang mencakup emiten-emiten dari berbagai negara. Selain itu, MSCI juga mengeluarkan indeks lain seperti MSCI Emerging Markets Index, yang dirancang untuk negara-negara berkembang. Kepercayaan investor terhadap indeks ini sangat tinggi karena mampu memberikan imbal hasil yang signifikan.

Mengenal Saham Syariah, Investasi Halal yang Kian Diminati

Dalam industri keuangan, MSCI memiliki peran penting, dan kredibilitasnya membuat banyak reksadana indeks atau ETF merujuk pada aset pilihan MSCI. Banyak investor percaya bahwa keluar masuk konstituen dalam MSCI dapat mempengaruhi perubahan harga saham. Namun, berinvestasi dengan membeli indeks MSCI secara langsung tidak dapat dilakukan. Indeks ini bertujuan untuk mereplikasi kinerja indeks tertentu, dengan institusi yang berusaha mencocokkan dan mengelola portofolio berdasarkan MSCI.

Investor dapat membeli reksadana indeks tanpa perlu memiliki dana besar. Selain itu, ETF merupakan instrumen investasi yang terdaftar di bursa saham dan melacak indeks MSCI. Investor dapat membeli indeks MSCI melalui ETF atau reksadana indeks yang disediakan oleh manajer investasi, platform perdagangan online, dan broker saham.

Indeks MSCI sering menjadi perbincangan hangat karena pilihan sahamnya yang berasal dari berbagai negara, industri, dan kapitalisasi pasar. Ini menjadikan investor global mengacu pada indeks MSCI sebagai pilihan emiten awal. Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi pergerakan saham yang masuk dalam indeks MSCI, yang cenderung menguat, sementara saham yang didepak bisa mengalami penurunan. Namun, tidak semua keputusan beli atau jual menunjukkan bahwa harga saham sudah tidak dapat naik atau turun lagi.

Dengan demikian, anggapan bahwa saham yang masuk dalam indeks MSCI pasti akan mengalami kenaikan harga, sementara yang didepak akan terkoreksi, adalah mitos belaka. Namun, kenyataannya, saham yang masuk atau didepak dari indeks cenderung mengalami tekanan beli atau jual. Reksadana indeks atau ETF diwajibkan mengikuti update emiten yang dipilih, yang dapat menjadi faktor tekanan beli atau jual dalam jangka pendek. Meskipun demikian, MSCI telah mempertimbangkan likuiditas saham saat memilih emiten, sehingga tekanan beli atau jual tidak selalu mempengaruhi perubahan harga secara signifikan.

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp4.000 Per Gram

Salah satu produk MSCI yang terpopuler di Indonesia dengan pilihan emiten yang likuid adalah MSCI Indonesia Index.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *