Medan, HarianBatakpos.com – Permainan tradisional merupakan bagian integral dari warisan budaya Indonesia yang kaya akan nilai edukasi, kebersamaan, dan kreativitas.
Di tengah arus modernisasi dan dominasi teknologi, permainan tradisional tetap memiliki daya tarik tersendiri, baik bagi generasi tua maupun muda. Namun, sayangnya, banyak permainan tradisional yang sudah mulai terlupakan oleh anak-anak zaman sekarang, dilansir dari detik.com.
Mengingat Kembali Permainan Tradisional
Dikutip dari buku “Permainan Tradisional Anak Nusantara” karya Rizky Yulita, permainan ini pernah populer di kalangan anak-anak pada tahun 1970-an hingga 1990-an. Beberapa permainan yang mungkin membuat Anda bernostalgia antara lain:
- Permainan Karet: Populer di kalangan anak-anak, terutama perempuan, menggunakan karet gelang yang dianyam menjadi tali.
- Engklek: Permainan yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda, juga dikenal dengan nama batu lempar.
- Kelereng (Gundu): Terkenal dengan berbagai sebutan di berbagai daerah, permainan ini umumnya digemari oleh anak laki-laki.
- Congklak: Dikenal di seluruh Indonesia dengan sebutan yang berbeda-beda sesuai daerah, permainan ini melibatkan strategi dan kerjasama.
- Hula Hoop: Awalnya terbuat dari rotan, permainan ini mudah namun menantang.
- Ular Naga Panjangnya Bukan Kepalang: Permainan kompak yang hampir bisa ditemukan di seluruh wilayah Indonesia.
- Injit-Injit Semut: Permainan ini bisa dimainkan oleh dua orang atau lebih dengan melibatkan lagu dan gerakan yang menyenangkan.
Dengan melestarikan permainan tradisional ini, kita tidak hanya menjaga kekompakan dan kebahagiaan, tetapi juga melestarikan budaya Nusantara. Mari kita ajarkan permainan-permainan ini kepada anak cucu agar warisan budaya ini tidak hilang ditelan zaman.
Komentar