Opini
Beranda » Berita » Berikan Langit Biru Pada Anak

Berikan Langit Biru Pada Anak

Berikan Langit Biru Pada Anak
Berikan Langit Biru Pada Anak

HarianBatakpos.com – Masa kecil dan remaja selalu digambarkan cerah dan penuh warna. Layaknya biru langit yang disinari oleh matahari. Namun mengapa masa yang seharusnya secerah langit biru, malah menjadi kelabu suram. Mengekang buat sesak beberapa anak karena anak lainnya. Hanya karena kekurangan, hanya karena kesalahan yang ada dalam diri anak yang tak sengaja ada dalam diri mereka.

Mengejek, mengolok-olok, melukai hati bahkan fisik, membuat kepala anak turun dan murung. Merasakan kesedihan.

Bullying, sebuah fenomena yang kini marak diberitakan, terjadi di tengah remaja atau anak sekolah. Layaknya bunga yang tidak disirami yang semakin hari semakin layu. Hari demi hari banyak sekali anak, bahkan kelompok yang membuli anak lainnya untuk kesenangan mereka. Hanya karena persepsi mereka lebih dominan, mereka lebih unggul dibandingkan korban bully. Tapi apakah iya? Jawabannya tentu selalu tidak.

Cara Menghitung Matematika dengan Baik dan Benar, 90+6= 96 Bukan 99!

Terjadinya bullying di masa sekolah sangat negatif dan dapat menimbulkan luka, trauma, hingga nyawa. Beberapa kasus bullying sangat ekstrim hingga membuat korban bully tertekan dan memilih mengakhiri hidupnya.

Hati dan fisik yang luka merupakan efek dasar dari bullying yang dirasakan oleh korban. Hati menjadi kecil, sulit berbaur, percaya diri kurang, cemas, depresi , timbulnya masalah kesehatan, prestasi sekolah menurun, dan timbulnya rasa ingin balas dendam, merupakan salah satu dampak yang dirasakan oleh korban bullying.

Bahkan pada Desember 2023, seorang siswa SD memilih mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di Banyuwangi karena telah menjadi korban bully. Sungguh ironis dan miris. Bully sudah merajalela di lingkungan sekolah. Ketika harusnya masa sekolah dan remaja adalah waktu untuk menikmati main dan beljar guna meraih cita-cita, tapi rusak seketika saat teman yang tak suka pada korban bullying mengejek “hidup”nya.

Kesehatan mental seorang anak masih sangat rapuh. Ketika anak menjadi korban bullying dan terus mengalami penindasan, saat mereka dewasa nanti akan sangat berdampak. Meski telah dirasa sembuh pun, bekas luka akan menimbulkan traumatis. Luka tetaplah luka yang akan meninggalkan bekas. Seperti sebuah kertas putih telah dinodai oleh tinta hitam, maka noda itu tidak bisa dihilangkan, bahkan dihapus. Layaknya sebuah luka yang dirasakan oleh seorang anak korban bullying.

Seni Flexing Kekuasaan

Begitu besarnya dapak bullying yang terjadi pada anak, maka perlu tindakan pencegahan dan pengobatan bagi korban dan juga pelaku. Rumah merupakan sekolah pertama bagi anak. Disini peran utama orang tua sangatlah penting. Perlu adanya kepedulian dan perhatian ekstra orang tua saat anak-anaknya bersekolah.

Semua orang tua tentunya ingin anaknya selalu bahagia dan senang dalam mejalani sekolahnya, serta tidak ingin menjadi korban atau pelaku bullying. Beberapa hal dapat dilakukan oleh orang tua pada anak agar terhindar dari bullying. Seperti memberikan pemahaman tentang bullying dan efeknya, menjadikan rumah sebagai tempat yang aman dan menghindari anak dari perilaku kekerasan yang dapat dicontoh oleh anak. Selain itu yang terpenting, selalu mengawasi pergaulan lingkungan anak. Tidak dipungkiri bahwa lingkungan mempengaruhi perkembangan anak. Salah satunya adalah lingkungan sekolah.

Umumnya pembullyian terjadi di lingkungan sekolah. Meskipun sekolah sendiri merupakan rumah kedua bagi anak. Oleh karena itu, pihak sekolah harus selalu mengawasi perilaku siswa. Guru mengambil peran penting dalam kehidupan anak di sekolah. Terutama guru dalam bimbingan konseling, perlu memperhatikan karakter dan perilaku anak yang dapat mengarah pada bullying.

Apabila kejadian bullying telah terjadi, guru dapat memberikan dukungan pada korban agar kesehatan mental korban terjaga. Selain itu, guru dapat menindak para pelaku bullying dengan peraturan bullying yang telah dibuat. Dengan adanya peraturan tentang bullying, maka dapat mengecilkan kemungkinan terjadinya bullying.

Semua orang dewasa haruslah bisa menjadi pohon yang teduh bagi anak-anak. Dengan baiknya pencegahan dan mengatasi bullying maka akan mendatangkan langit biru yang cerah bagi anak-anak. Ayo stop bullying dan selamatkan generasi penerus bangsa.

 

Sumber:

  1. Direktorat SMP. (2022). Peran Orang Tua dalam Mencegah Perundungan. ditsmp.kemendikbud.go.id. available from: https://ditsmp.kemdikbud.go.id/peran-orang-tua-dalam-mencegah-perundungan/
  2. DP3AP2KB Provinsi NTB. (2023). Dampak Bullying bagi Pelaku dan Korban yang Perlu Diwaspadai. dp3ap2kb.ntbprov.go.id. available from: https://dp3ap2kb.ntbprov.go.id/2023/11/30/6-dampak-bullying-bagi-korban-pelaku-yang-perlu-diwaspadai/#:~:text=Dampak%20bullying%20bagi%20korban%20yang,korban%20dalam%20jangka%20waktu%20panjang.
  3. DP3AP2KB Kabupaten Bantul. (2023). Cara Mengatasi Bullying dan Tips untuk Mencegahnya. dp3appkb.bantulkab.go.id. available from: https://dp3appkb.bantulkab.go.id/news/cara-mengatasi-bullying-dan-tips-untuk-mencegahnya

 


Tentang Penulis

Rhizka Nurul Aeni, seorang wanita berusia 22 tahun, berasal dari kota Cirebon. Meskipun belum begitu lama berada di usia dewasa, Rhizka telah menunjukkan kegigihan dan ketekunan dalam mengejar impian dan membangun masa depannya.

Sejak muda, Rhizka telah menaruh minat yang besar terhadap dunia pengetahuan dan eksplorasi. Ia senantiasa bersemangat untuk belajar dan mengembangkan dirinya dalam berbagai bidang, dari akademis hingga keterampilan kreatif.

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan