Opini
Beranda » Berita » Bullying, Ketika si Bossy Menindas si Lemah

Bullying, Ketika si Bossy Menindas si Lemah

Bullying, Ketika si Bossy Menindas si Lemah
Bullying, Ketika si Bossy Menindas si Lemah

HarianBatakpos.com – Akhir-akhir ini dunia maya tengah dihebohkan dengan kasus seorang santri yang tewas dirundung oleh santri lain di pesantren, kasus ini menuai banyak komentar dan juga kecaman terhadap pesantren serta pelaku. Bullying yang memiliki arti perundungan, sering kali dilakukan terhadap orang-orang yang dipandang lemah dan tidak bisa melawan atau kepada orang yang memiliki kekurangan tertentu. Dari waktu ke waktu, jika diperhatikan kasus bullying semakin marak terutama di kalangan anak-anak remaja. Tak jarang, kita menemukan seorang anak yang baru saja menginjak bangku sekolah dasar sudah berani melakukan penindasan terhadap teman sekelasnya, entah itu menggunakan kekerasan atau kata-kata yang menyakiti seperti mencela dan menghina. Padahal sekolah dasar adalah ajang pengembangan diri anak yang paling lama, di sini anak dituntut untuk bersosialisasi karena sejatinya manusia adalah makhluk sosial yang pastinya membutuhkan kehadiran orang lain.

Sayangnya, perundungan menghalangi jalan untuk berbaur, korban akan dijauhi hanya karena hal kecil atau alasan tertentu, kebanyakan memang sengaja ingin mempermainkan. Ini menjadikan anak akan kesulitan untuk menambah teman atau sekadar berinteraksi seperti menyapa, dan pelaku penindasan rata-rata berkelompok yang membuat si korban berpeluang kecil untuk menang atau sekadar menghindar, tidak ada satu lawan satu.

Banyak sekali korban bullying yang sampai dilarikan ke rumah sakit karena mengalami cedera, beberapa ada yang tidak merasakan dampaknya secara langsung, tapi beberapa tahun ke depan mentalnya terganggu, seperti mengidap social anxiety atau ketidakpercayaan diri yang tinggi. Korban bisa saja tidak menyadari ada sesuatu yang salah dari dirinya, padahal jauh di dalam lubuk hati terdapat luka menganga yang belum terobati. Meski demikian banyak juga korban tidak merasakan apa pun terhadap trauma yang diidapnya, mengatakan bahwa mereka sudah melupakan masa lalu dan para pelaku, padahal kepribadian mereka saat ini adalah hasil dari kejadian traumatis tersebut. Terlihat sepele ketika seseorang sering merasa bersalah dan mudah meminta maaf atas hal kecil, tentunya ini termasuk kepribadian yang lahir akibat perundungan di masa lampau.

Cara Menghitung Matematika dengan Baik dan Benar, 90+6= 96 Bukan 99!

Tak hanya itu, beberapa orang tua kerap menganggap anak mereka terlalu terbawa perasaan saat sang anak mengeluhkan perilaku teman-teman terhadapnya. Bila terlanjur kesal, para orang tua akan membandingkan zaman mereka yang terkenal keras saat diberi pelajaran dan zaman sang anak yang dalam pandangan mereka terlihat menye-menye. Di akhir pun mereka hanya akan menyuruh si anak diam dan menuntut untuk lebih bersosialisasi lagi dengan teman-temannya. Jika perundungan terjadi di kalangan anak-anak remaja, tentu kalimat yang terlontar saat seseorang mencela dan merendahkan seseorang, pastinya tak jauh-jauh dari, “Gitu aja baper.

Baper atau yang kita kenal bawa perasaan selalu dijadikan tameng di mana-mana ketika seseorang tengah menjadikan orang lain bahan candaan, sebenarnya kata baper boleh-boleh saja digunakan di tengah teman yang memang sudah akrab dan mengenal selera humor masing-masing. Namun, kata tersebut lebih sering dilemparkan kepada seseorang yang sudah muak dan berniat melawan, terlebih pelaku bullying lebih banyak menggunakan kata ini untuk menutupi tindakannya.

Dalam sudut pandang pelaku, perundungan hanyalah candaan kecil yang tidak memiliki dampak negatif. Kepuasan dirinya adalah yang utama, apalagi jika dia merupakan orang yang mendominasi di suatu kelompok. Bullying adalah jalan yang tepat untuk menunjukkan bahwa dia orang yang superior sehingga orang-orang harus tunduk dan patuh kepadanya. Tak jarang orang semacam ini menghasut kawanannya agar ikut-ikutan membenci korban dengan alasan yang tak masuk akal, jika ada yang tidak setuju maka akan dimusuhi dan diperlakukan sama. Jika mendengar curahan hati teman atau orang lain perkara ini, tentu saran yang keluar adalah melaporkan pelaku kepada guru atau pihak yang berwenang. Sayangnya masih ada guru yang memandang perundungan sebagai candaan, kita juga akan ditertawakan jika kita tidak memiliki bukti atau membawa saksi mata. Terlebih jika pelaku juga orang yang relasi pertemanannya luas dan cukup dikenal baik oleh orang-orang sehingga label pelaku bullying tidak cocok ditempelkan di wajahnya.

Ini justru akan menjadi boomerang bagi korban, orang-orang akan membela si pelaku dan menyalahkan atau menuduh bahwa korban iri hati. Jalan untuk terbebas dari perundungan pun semakin berkelok, boleh jadi tidak akan berakhir sampai waktu yang  memisahkan keduanya. Korban akan tertelan dalam kubangan traumatis, semakin lemah dan ringkih di dasar jurang, hanya bisa mencicit ketakutan bila bertemu orang baru. Sementara pelaku melanjutkan hidupnya dengan normal tanpa merasa bersalah, menjalani peran dominan untuk mencari mangsa berikutnya.

Seni Flexing Kekuasaan

Sudah banyak media yang menyuarakan cara melindungi diri dari perundungan, tapi sedikit sekali orang memberi saran cara tak menjadi pelaku bullying. Maka wahai para orang tua, berilah edukasi terhadap anak, beri pengertian secara bertahap mengenai perundungan terutama dampak negatifnya, jangan lupa luangkan waktu untuk bermain dengan anak agar mereka tak merasa kesepian karena sebagian besar pelaku perundungan juga lahir dari keluarga yang tak harmonis. Untuk seorang teman, bila kawanmu melakukan aksi bullying segera beri dia nasehat baik-baik tanpa menghakimi, bukan ikut-ikutan merundung korban, sebisa mungkin rangkul dia agar aksinya tidak semakin parah.


Tentang Penulis

Anida Nurazizah adalah seorang yang tinggal di Kp. Kebon Suuk Rt. 03 Rw. 06, Desa Cicalengka Kulon, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung. Anda dapat menghubunginya melalui nomor telepon +62 895-3895-77917 atau melalui email di zazahnur266@gmail.com.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan