Selebritis
Beranda » Berita » Kontroversi ‘Open Donasi’ Livy Renata; Dari Mobil Mewah Hingga Helikopter

Kontroversi ‘Open Donasi’ Livy Renata; Dari Mobil Mewah Hingga Helikopter

Sebuah kontroversi mengelilingi nama Livy Renata, seorang selebgram yang dituduh melakukan open donasi untuk membelikan sang ibu mobil mewah.

Kontroversi ini mencuat ketika Livy mengumumkan di platform Trakteer bahwa ia ingin membeli helikopter setelah sukses membelikan mobil untuk sang ibu, Susana Rahardjo, dilansir dari VIVA.co.id.

Sebelumnya, Livy Renata telah menjadi sorotan karena mengumpulkan dana melalui Trakteer untuk membelikan mobil mewah bagi ibunya.

Profil Tissa Biani, Aktris Multitalenta di Dunia Hiburan Indonesia

Meskipun berhasil, tindakan ini menuai kecaman dari netizen yang merasa Livy seharusnya menggunakan penghasilannya sendiri daripada “mengemis” melalui donasi.

Namun, Livy membela diri dengan mengklaim bahwa ia tidak meminta sumbangan secara langsung, melainkan menawarkan foto selfie eksklusifnya melalui aplikasi Trakteer.

Meski demikian, kontroversi tetap melekat, terutama karena pendapatan dari Trakteer tidak sebanding dengan harga mobil yang dibelikan.

Setelah berhasil membelikan mobil, Livy tidak berhenti di situ. Ia kembali menarik perhatian dengan mengumumkan niatnya untuk membelikan helikopter bagi sang ibu.

Profil Syifa Hadju, Perjalanan Cinta dan Karier yang Gemilang

Dengan dukungan dari Trakteer, Livy berharap dapat mewujudkan keinginannya tersebut.

Sikap Livy ini memicu perdebatan di antara netizen. Beberapa mendukungnya, menganggapnya sebagai bentuk kepedulian dan kesuksesan seseorang yang ingin memberikan yang terbaik bagi keluarganya.

Namun, sebagian lainnya mengecamnya, merasa bahwa tindakannya terlalu berlebihan dan kurang pantas dilakukan oleh seseorang yang diyakini mampu membeli sendiri tanpa mengandalkan sumbangan.

Pada akhirnya, kontroversi ini mencerminkan perbedaan pandangan dalam masyarakat mengenai etika dan moralitas dalam menggunakan media sosial dan platform crowdfunding.

Bagi sebagian orang, tindakan Livy mungkin dianggap sebagai eksploitasi atas kebaikan hati orang lain, sementara bagi yang lain, itu mungkin dianggap sebagai bentuk kebebasan untuk mengejar apa yang diinginkan.

Meskipun demikian, kisah Livy Renata memberikan catatan penting tentang kompleksitas dunia media sosial dan bagaimana tindakan seseorang dapat menjadi sorotan publik dengan cepat.

Hal ini juga menjadi peringatan bagi para pengguna media sosial untuk lebih bijak dalam menyampaikan keinginan dan tindakan mereka, serta mempertimbangkan dampaknya terhadap persepsi masyarakat.

Sementara kita menunggu apakah Livy berhasil membelikan helikopter bagi ibunya.

Kontroversi ini tetap menjadi bahan pembicaraan yang menarik dan menggugah pemikiran.

Semoga dari kontroversi ini, kita dapat belajar untuk lebih memahami nilai-nilai etika dan moralitas dalam menggunakan platform media sosial serta menjaga kesadaran akan dampak dari tindakan yang kita lakukan secara online.

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan