Medan– Acara buka Puasa & santunan anak yatim bersama Keluarga besar Paguyuban Pasundan Sumatera Utara, berlangsung khidmat di Cafe Haji Muhiddin Jalan Jend. Gatot Subroto Medsn, Sabtu (30/3/2024) Malam.
Kegiatan yang mengambil tema “Ramadhan Berkah, Rekahkan Spirit. Solid dari Keakraban Ukhuwah Islamiyah”, diawali dengan acara tausiah Ramadhan yang dibawakan oleh Al ustad Syakban Butar butar, MAg.
Ketua Paguyuban Pasundan Sumut Dr H Yohny Anwar MM, MH dalam sambutannya mengatakan, merasa bersukur karena kita masih diberikan kesehatan dan keringanan langkah hadir dalam acara buka puasa bersama ini.
Acara buka puasa dan pemberian santunan kepada anak yatim itu, dihadiri keluarga besar Paguyuban Pasundan wilayah Sumut dan undangan lainnya.
Yohny menjelaskan, acara bebuka puasa bersama dan penyerahan santunan kepada anak yatim ini sudah berlangsung untuk tahun ke-7. Acara berbuka puasa bersama diadakan mulai di lokasi sederhana sampai di hotel.
“Dengan adanya kegiatan buka puasa bersama ini diharapkan lebih meningkatkan tali silaturahmi sesama anggota dan pengurus serta terus dilakukan secara berkesinambingan” Imbuh Yohny yang disambut antusias seluruh pengurus dan anggota Paguyuban Pasundan Sunut.
Sedangkan penyerahan santunan kepada anak yatim, lanjut Yohny lagi, kita saling berbagi dan mendekatkan diri kepada anak yatim yang kaki ini berjumlah 32 orang dari Jalan Merak, Kelurahan Sei Sikambing.
Dalam bulan Ramadhan 1445 H ini, kita tetap diberikan kesehatan sampai Idul Fitri tiba, imbuh Ketua Paguyuban Pasundan Sumut itu.
Sedang l Ustad Syakban dalam tausiahnya nenyebutkan, bersukur kepada Allah SWT hari ke-19 masih diberikan kesempatan bulan Ramadhan. Semoga kita mendapat safaatnya diyaumil masyar kelak.
Pada tahun kemarin, mungkin diantara kita belum mendapat kenikmatan tapi sekarang telah mendapatkannya dan disyukurii supaya kita mendapatkan malam laitul qadar. Ramadhan harus disambut riang gembira.
Al Ustad itu juga menambahkan, sesuai bunyi Surat Albaqarah, dalam berpuasa kita diberikan ketakwaan sehingga kita mendaoatkan keberkahan baik dalam dunia maupun diakhirat kelak.
Sedang kepada yang sakit dan berhakangan berpuasa dapat menggantinya atau membayar fidyah ketika sakit. Artinya, kalau sakit juga tidak parah dan maaih bisa berpuasa lebih baik menjalankannya.
Acara diakhiri dengan pemberian santunan kepada anak yatim dan acara ramah-tamah dirangkaikan dengan foto bersama. (BP/EI)
Komentar