China kembali menegaskan posisinya sebagai tuan rumah bagi warisan alam yang menakjubkan dengan pengumuman baru-baru ini bahwa enam Taman Bumi di negara itu telah diakui sebagai Taman Bumi Global oleh UNESCO pada Rabu (27/3). Dengan penambahan ini, China sekarang memiliki total 47 Taman Bumi Global yang diakui oleh organisasi internasional tersebut.
Salah satu tambahan paling menonjol adalah Taman Bumi Gunung Changbaishan yang terletak di Provinsi Jilin, China timur laut. Dengan luas lebih dari 2.700 kilometer persegi, taman ini menampilkan pemandangan alam yang memukau dan keanekaragaman jenis batuan yang mencerminkan sejarah erupsi vulkanik yang signifikan.
Menurut catatan otoritas setempat, hanya pada tahun 2023, kawasan wisata Gunung Changbaishan menyambut lebih dari 2,75 juta pengunjung, mencatat rekor tertinggi dalam sejarahnya.
Selain Taman Bumi Gunung Changbaishan, lima lokasi lain di China juga telah diberikan status Taman Bumi Global oleh UNESCO. Mereka adalah Taman Bumi Ngarai Besar Enshi-Gua Tenglongdong di Provinsi Hubei, Taman Bumi Linxia di Provinsi Gansu, Taman Bumi Longyan di Provinsi Fujian, Taman Bumi Wugongshan di Provinsi Jiangxi, dan Taman Bumi Xingyi di Provinsi Guizhou.
Keputusan untuk menetapkan Taman Bumi Global ini bukanlah hal yang baru. UNESCO mendirikan jaringan ini pertama kali pada tahun 2015 untuk mengakui warisan geologis yang memiliki kepentingan internasional. Saat ini, jaringan Taman Bumi Global UNESCO mencakup 213 taman bumi yang tersebar di 48 negara di seluruh dunia.
Pengakuan oleh UNESCO tidak hanya mengangkat profil pariwisata negara tersebut tetapi juga memberikan pengakuan global terhadap pentingnya pelestarian dan perlindungan lingkungan alam yang unik dan berharga. Dengan penambahan enam Taman Bumi Global ini, China semakin menunjukkan komitmennya untuk memelihara kekayaan alamnya untuk generasi mendatang.
Komentar