Ekbis
Beranda » Berita » Pesanan Kaligrafi Melonjak 150% Selama Ramadhan, Perajin di Tulungagung Kewalahan

Pesanan Kaligrafi Melonjak 150% Selama Ramadhan, Perajin di Tulungagung Kewalahan

Pesanan Kaligrafi Melonjak 150% Selama Ramadhan, Perajin di Tulungagung Kewalahan
Pesanan Kaligrafi Melonjak 150% Selama Ramadhan, Perajin di Tulungagung Kewalahan

Perajin kaligrafi di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, mengalami lonjakan pesanan yang signifikan selama bulan Ramadhan tahun ini. Komarudin, seorang perajin kaligrafi di Desa Sumberejo Kulon, Tulungagung, mengaku bahwa pesanan kaligrafi meningkat hingga 150 persen dibandingkan dengan hari biasa.

“Saat hari-hari biasa, kami biasanya melayani sekitar 3-4 pesanan dalam sebulan. Namun, Alhamdulillah, selama bulan puasa ini, pesanan melonjak drastis. Kami cukup kewalahan, tetapi Insya Allah, kami akan menyelesaikannya tepat waktu,” ujar Komarudin, Sabtu kemarin.

Komarudin tidak bekerja sendirian dalam mengerjakan pesanan kaligrafi tersebut. Ia dibantu oleh istrinya yang telah ia latih bertahun-tahun sehingga mahir dalam membantu pekerjaannya.

Indonesia-Turki Bersinergi Kembangkan Teknologi Komunikasi Satelit

Proses pembuatan kaligrafi melibatkan Komarudin dalam desain dan penulisan kaligrafi, sementara sang istri bertanggung jawab untuk pelapisan dan finishing menggunakan bahan lem plastik yang kemudian dilapisi dengan kertas foil berwarna emas.

Untuk kaligrafi dengan motif bordir, Komarudin berkolaborasi dengan tenaga ahli bordir profesional yang berada di sekitar Kota Tulungagung.

“Dalam membuat kaligrafi, saya biasanya menggunakan khot Tsuluts dan Naskhi. Diperlukan ketelatenan dan ketekunan untuk mengerjakan pesanan kaligrafi ini, terutama yang berukuran besar seperti replika kiswah ka’bah,” tambahnya.

Proses pembuatan kaligrafi melibatkan beberapa tahap, mulai dari pembuatan sketsa pada kain beludru menggunakan kapur tulis, hingga pembentukan kaligrafi dengan melelehkan lem silikon pada kain beludru sesuai sketsa.

Harga Pangan Hari Ini Stabil, Beberapa Komoditas Turun Tipis

Hasil lelehan lem yang mengeras membentuk kaligrafi kemudian diwarnai menggunakan kertas prada berwarna emas atau perak.

Kaligrafi model silikon ini cukup diminati karena harganya yang lebih terjangkau dibandingkan dengan kaligrafi berbahan bordir.

“Karya kaligrafi saya dijual mulai dari harga Rp75 ribu hingga jutaan rupiah, tergantung pada ukuran dan bahan yang digunakan. Untuk replika kiswah, harganya berkisar antara Rp20 juta hingga Rp40 juta per helai kain dengan ukuran jumbo (8 x 8,5 meter),” jelas Komarudin.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *