Kisah tragis kembali menghantui keluarga Aghnia Punjabi, selebgram terkenal, ketika putrinya yang berusia 3,5 tahun, C, menjadi korban kekerasan dari baby sitter-nya.
Peristiwa ini menjadi lebih menghebohkan karena bukan kali pertama C mengalami perlakuan kekerasan serupa, dilansir dari Okezone.
Menurut Aghnia Punjabi, anaknya sebelumnya telah menjadi korban kekerasan setahun yang lalu dari pengasuh baby sitter yang berbeda. Pada saat itu, C menerima beberapa cubitan, yang menjadi tanda-tanda pertama dari perlakuan kekerasan.
Namun, kejadian tersebut terulang kembali dua pekan sebelum insiden yang lebih baru, di mana IPS, pengasuh baru C, menjadi pelaku kekerasan.
Dalam kejadian terbaru, C mengalami luka lebam di mata kiri, kening, dagu, dan telinga, yang mengindikasikan tingkat kekerasan yang tak terbayangkan.
Meskipun Aghnia Punjabi telah memberikan kepercayaan kepada IPS dengan alasan bekas luka yang disebabkan oleh adiknya, tindakan kekerasan tetap terjadi.
Ini menunjukkan betapa pentingnya pengawasan dan pemantauan yang teliti terhadap pengasuh anak.
Setelah melaporkan kejadian ini kepada pihak berwajib, Aghnia Punjabi memutuskan untuk membagikan kisahnya di media sosial.
Unggahan ini mendapat perhatian besar dari masyarakat, mengundang simpati dan kecaman terhadap pelaku kekerasan.
Dalam video yang direkam dari kamera CCTV, terlihat betapa tragisnya perlakuan terhadap C, yang dipukuli dan bahkan ditindih oleh pengasuhnya di kamar rumahnya sendiri.
Ini mencerminkan betapa pentingnya penegakan hukum terhadap kasus kekerasan terhadap anak-anak, serta perlunya pendidikan dan pemahaman yang lebih baik tentang hak-hak anak.
Atas kejadian ini, pelaku dijerat dengan undang-undang perlindungan anak dengan ancaman hukuman penjara dan denda. Namun, yang lebih penting adalah upaya untuk memberikan perlindungan dan keamanan bagi anak-anak dari segala bentuk kekerasan dan penelantaran.
Kejadian ini mengingatkan kita semua akan pentingnya kesadaran akan hak-hak anak dan perlunya kerjasama dalam menjaga keamanan dan kesejahteraan mereka. Semoga peristiwa ini menjadi titik awal bagi perubahan positif dalam upaya perlindungan anak di masyarakat.
Komentar