Ekbis
Beranda » Berita » Harga Minyak Mentah Melonjak Kembali di Pasar Spot Setelah Penurunan Kemarin

Harga Minyak Mentah Melonjak Kembali di Pasar Spot Setelah Penurunan Kemarin

Harga Minyak Mentah Melonjak Kembali di Pasar Spot Setelah Penurunan Kemarin
Harga Minyak Mentah Melonjak Kembali di Pasar Spot Setelah Penurunan Kemarin

Harga minyak mentah di pasar spot kembali terbang setelah mengalami penurunan kemarin. Kenaikan harga ini disebabkan oleh masih tingginya kekhawatiran atas kondisi geopolitik di Timur Tengah.

Pada perdagangan hari ini, Jumat (12/4/2024), pukul 10.40 WIB, harga minyak Brent menguat 0,70% ke posisi US$ 90,36 per barel. Sementara itu, harga minyak WTI melesat 0,86% ke posisi US$ 85,75 per barel.

Kenaikan signifikan ini berbanding terbalik dengan penurunan harga minyak pada perdagangan hari sebelumnya.

Cara Cek Bansos PKH 2025 Lewat HP, Penerima Bantuan Bisa Lihat Jadwal dan Besaran

Pada perdagangan kemarin, Kamis (11/4/2024), harga minyak mentah Brent ambles 0,82% ke US$ 89,74 per barel, sementara harga minyak WTI turun 1,38% ke US$ 85,02 per barel.

Pelemahan harga minyak kemarin dipicu oleh kenaikan inflasi Amerika Serikat (AS) serta berkurangnya ketegangan di Timur Tengah.

Inflasi AS dilaporkan meningkat ke 3,5% (year on year/yoy) pada Maret 2024, dari 3,2% pada Februari 2024. Inflasi inti, di luar makanan dan energi, stagnan di angka 3,8%.

Kenaikan inflasi AS ini menimbulkan kekhawatiran akan langkah bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), yang mungkin akan menahan suku bunga lebih lama, memperlambat ekonomi global serta permintaan terhadap minyak mentah.

Toko Acai Jaya Jual Aksesoris HUT RI ke-80 Terlengkap di Medan

Sementara itu, ketegangan di Timur Tengah mulai mereda, tetapi tetap menimbulkan kekhawatiran. Tingginya ketidakpastian atas kondisi di Timur Tengah ini masih menjadi faktor yang menjaga harga minyak tetap tinggi seperti hari ini.

AS dan sekutunya masih mengkhawatirkan kemungkinan serangan balasan dari Iran terhadap Israel, setelah penyerangan dan kerusakan konsulat mereka di Damaskus, Suriah.

Sebelumnya, Israel telah menyerang konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pada awal April. Serangan tersebut menyebabkan 11 orang tewas, termasuk tiga jenderal Garda Revolusi Iran (IRGC), antara lain Mohammed Reza Zahedi dan Mohammad Hadi Haji Rahimi.

“Risiko geopolitik masih sangat tinggi,” tulis ANZ Research kepada Reuters.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *