Mengutip sumber dari Bitcoin.com, pada Rabu (17/4/2024), Gubernur Bank Sentral Rusia, Elvira Nabiullina, mengumumkan dukungan dari pihaknya terhadap perluasan mata uang dan metode pembayaran untuk transaksi internasional. Langkah ini dilakukan dengan mempercepat pemberlakuan ketentuan yang mendukung penggunaan kripto sebagai alat pembayaran lintas negara. Namun, Nabiullina menekankan pentingnya melakukan uji coba legal terlebih dahulu melalui mode sandbox sebelum penerapan penuh.
Meskipun bank sentral Rusia tetap menentang penggunaan kripto sebagai alat pembayaran dalam skala domestik karena alasan regulasi, namun bank tersebut secara terbuka mendukung penggunaannya untuk penyelesaian transaksi di luar negeri.
Sebagai alternatif, mata uang digital nasional atau yang dikenal sebagai Central Bank Digital Currency (CBDC) telah menjadi fokus eksplorasi tanpa melalui proses sandbox. Wakil Ketua Pertama Bank Sentral, Olga Skorobogatova, mengungkapkan bahwa bank telah menerima tiga permohonan dari bisnis yang tertarik untuk mencoba penggunaan CBDC untuk transaksi internasional.
Langkah ini juga terkait dengan kebijakan baru yang diberlakukan oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada 11 Maret yang mengatur penggunaan CBDC dan memberikan Bank Rusia wewenang untuk mengawasi bursa kripto. Sebelumnya, pejabat Rusia telah mengisyaratkan kemungkinan pengembangan sistem pembayaran berbasis blockchain untuk BRICS, sebuah blok internasional yang dipimpin oleh Rusia dan meliputi Brasil, India, China, Afrika Selatan, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Iran, Mesir, dan Ethiopia.
Pada tanggal 27 Maret, Menteri Keuangan Rusia, Anton Siluanov, mengumumkan rencana untuk melakukan pertemuan dengan pejabat bank sentral guna membahas batasan dan regulasi terkait penggunaan kripto di negara tersebut. Hal ini menunjukkan langkah serius Rusia dalam mengeksplorasi dan mengatur penggunaan kripto serta CBDC dalam sistem pembayaran internasional.
Komentar