Batak Pos – Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, hasil skrining kesehatan jiwa di 28 rumah sakit vertikal mengungkapkan bahwa 22,4% calon dokter spesialis mengalami tekanan besar selama menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). Skrining ini melibatkan 12.121 peserta PPDS menggunakan metode kuesioner Patient Health Questionnaire-9 (PHQ-9). Selain itu, 3% dari peserta bahkan merasa ingin mengakhiri hidup atau melukai diri sendiri.
Detail tingkat depresi dari 22,4% peserta PPDS yang terdata adalah sebagai berikut:
- Gejala depresi berat: 0,6%
- Gejala depresi sedang-berat: 1,5%
- Gejala depresi sedang: 4%
- Gejala depresi ringan: 16,3%
- Gejala depresi minimal: 41,7%
Data juga menunjukkan bahwa 51% peserta merasa lelah dan kurang bertenaga, 38% mengalami masalah tidur, dan 35% mengalami penurunan gairah. Gejala lain termasuk murung, masalah nafsu makan, kesulitan berkonsentrasi, kurang percaya diri, hingga pergerakan dan pembicaraan yang lambat.
Walaupun kebanyakan gejala depresi yang dialami adalah pada tingkat ringan dan minimal, kondisi ini tetap serius. Orang dengan depresi ringan dan rendah mungkin tidak menyadari kondisinya karena perasaan sedih yang kronis dan suasana hati buruk yang terjadi mungkin sudah menjadi ‘normal’. National Institute of Mental Health (NIMH) menyatakan bahwa perubahan suasana hati dan perilaku dapat menjadi indikasi depresi ringan.
Gejala depresi ringan yang perlu diwaspadai antara lain:
- Mudah marah dan agitasi.
- Merasa sangat lelah.
- Merasa putus asa.
- Merasa bersalah atau tidak berharga.
- Merasa sangat sedih.
- Kesulitan fokus.
- Kurang motivasi.
- Ingin ditinggal sendirian.
- Mengalami rasa sakit atau nyeri yang tidak dapat dijelaskan.
- Kehilangan empati terhadap orang lain.
- Pergerakan atau pembicaraan yang lambat.
- Memikirkan tentang kematian atau bunuh diri.
- Perubahan pola tidur dan makan.
- Perubahan dalam penggunaan tembakau, alkohol, atau obat-obatan.
- Perubahan dalam kinerja kerja atau belajar.
Komentar