Benjamin Netanyahu telah menjadi salah satu pemimpin paling kontroversial di dunia selama masa jabatannya sebagai Perdana Menteri Israel.
Penuh dengan tindakan kontroversial dan kebijakan yang diperdebatkan, kepemimpinannya telah mendorong Israel ke dalam sorotan internasional.
Namun, di tengah kontroversi yang terus berlanjut, Netanyahu juga telah mencapai kemajuan signifikan dalam hubungan perdagangan dan pertahanan Israel, yang tidak dapat diabaikan, dilansir dari SINDOnews.
Salah satu kontroversi yang mencolok dalam kepemimpinan Netanyahu adalah episode pada tahun 1997, ketika ia terlibat dalam skandal pemikiran ekstrem Zionis dan penunjukan Ronnie Bar-On sebagai Jaksa Agung untuk membantu “meloloskan” Aryeh Deri dari kasus pidana yang sedang berjalan.
Meskipun skandal ini menimbulkan protes dari para ahli hukum dan politisi, Netanyahu tidak pernah didakwa dan menegaskan bahwa kontroversi ini telah dibesar-besarkan.
Kritik juga terhadap pengeluaran pribadi Netanyahu yang menggunakan dana publik. Pada tahun 2016, laporan pengeluaran negara mengungkapkan bahwa Netanyahu menghabiskan lebih dari USD600 ribu untuk perjalanan pribadinya ke New York.
Hal ini menjadi sorotan setelah sebelumnya ia juga dikritik karena menghabiskan USD127 ribu untuk kabin tidur khusus dalam penerbangan lima jam ke London.
Istri Netanyahu, Sara, juga terlibat dalam kontroversi serupa terkait penggunaan dana publik untuk perawatan ayahnya. Gaya hidup mereka dianggap tidak sesuai dengan gaya hidup rata-rata orang Israel.
Tahun 2019 menjadi tahun yang berat bagi Netanyahu, ketika ia didakwa dalam tiga kasus terpisah yang melibatkan tuduhan penipuan, pelanggaran kepercayaan, dan penyuapan. Salah satu kasus melibatkan penerimaan uang suap sejumlah USD200 ribu.
Kasus lain melibatkan pertemuannya dengan raja media Arnon Mozes yang diduga terlibat dalam diskusi mengenai liputan media yang ekstremis.
Kasus ketiga melibatkan dugaan suap antara Netanyahu dan pimpinan perusahaan telekomunikasi terbesar Israel, Shaul Elovitch. Persidangan Netanyahu dimulai pada tahun 2020 dan belum selesai hingga saat ini, dengan dia konsisten menyatakan dirinya tidak bersalah.
Kontroversi terbaru terjadi pada tahun 2023, ketika Parlemen Israel mengesahkan rancangan undang-undang yang membatasi kemampuan Mahkamah Agung untuk meninjau keputusan pemerintah.
Langkah ini menuai protes massal dan mengancam kohesi di antara angkatan bersenjata Israel. Ribuan tentara cadangan, termasuk pilot pesawat tempur dan anggota unit intelijen, dunia maya, dan operasi khusus di IDF, memperingatkan bahwa mereka tidak akan bertugas jika undang-undang tersebut disahkan.
Dalam kepemimpinannya yang penuh dengan kontroversi, Benjamin Netanyahu juga telah membuat kemajuan signifikan dalam hubungan perdagangan dan pertahanan Israel. Laporan dari The Atlantic mencatat perkembangan tersebut, menunjukkan bahwa kepemimpinannya tidak hanya dipenuhi dengan kontroversi, tetapi juga mencapai hasil positif.
Dalam kesimpulan, Benjamin Netanyahu adalah seorang pemimpin yang kontroversial dan penuh tantangan.
Meskipun ia telah menciptakan kemajuan dalam hubungan perdagangan dan pertahanan Israel, kepemimpinannya tetap dikelilingi oleh kontroversi dan tuduhan pidana.
Warisan Netanyahu akan terus diperdebatkan, mencerminkan kompleksitas politik dan tantangan yang dihadapi oleh Israel sebagai negara yang terus berjuang untuk kestabilan dan rekonsiliasi di kawasan yang penuh dengan konflik.
Komentar