Film Badarawuhi di Desa Penari dan Siksa Kubur telah memicu reaksi yang besar dari penonton sejak dirilis secara bersamaan di bioskop pada tanggal 11 April.
Kedua film ini bersaing dalam jumlah penonton dan mendominasi layar lebar. Bahkan, Badarawuhi di Desa Penari dan Siksa Kubur keduanya telah mencapai dua juta penonton pada hari Rabu, dikutip dari CNN Indonesia.
Reaksi yang membanjiri media sosial juga mengikuti persaingan jumlah penonton tersebut. Netizen terbagi menjadi dua kubu, yaitu kubu yang puas dengan Badarawuhi di Desa Penari dan kubu Siksa Kubur.
Banyak keriuhan terjadi di berbagai kolom komentar yang membahas kedua film horor ini, termasuk ulasan film Badarawuhi di Desa Penari yang diposting di akun Instagram @cnnindonesia.
Netizen membanjiri kolom komentar dengan memberikan reaksi dan komentar mereka terhadap Badarawuhi di Desa Penari.
Namun, beberapa netizen juga menulis reaksi mereka terhadap Siksa Kubur dalam kolom komentar yang sama. Ini menyebabkan netizen saling membela film favorit mereka di kolom komentar tersebut.
Sejumlah netizen yang merasa kecewa dengan Badarawuhi di Desa Penari juga tidak segan meluapkan reaksi mereka di kolom komentar. Di sisi lain, beberapa netizen yang puas dengan film tersebut juga memberikan tanggapan mereka.
Fan war antara penggemar Badarawuhi dan Siksa Kubur juga mencuat di akun media sosial masing-masing film. Netizen membanjiri kolom komentar dengan membagikan reaksi mereka.
Tidak jarang, ulasan-ulasan tersebut memiliki nada negatif dan penuh ketidakpuasan. Namun, ada juga netizen yang memberikan tanggapan positif dan membela film yang mereka sukai.
Kritik juga muncul di akun media sosial film Siksa Kubur. Beberapa penonton merasa bahwa film terbaru dari Joko Anwar tersebut tidak bagus. Namun, komentar-komentar tersebut juga mendapatkan tanggapan dari penggemar film yang memiliki pendapat yang berbeda.
Perdebatan dan diskusi panjang terjadi di kolom komentar akun-akun tersebut.
Film Badarawuhi di Desa Penari masih merupakan adaptasi dari semesta cerita SimpleMan. Namun, film ini tidak lagi disutradarai oleh Awi Suryadi.
Kimo Stamboel mengambil alih sebagai sutradara Badarawuhi di Desa Penari, dengan skenario yang ditulis oleh Lele Laila bersama SimpleMan.
Sementara itu, Siksa Kubur adalah proyek terbaru dari Joko Anwar, yang telah menggarap sembilan film sejak debutnya dengan Janji Joni pada tahun 2005. Proyek ini juga merupakan karya horor terbaru dari Joko Anwar.
Fan war antara Badarawuhi dan Siksa Kubur mencuat di media sosial, menunjukkan betapa antusiasnya penonton dalam membahas dan membandingkan kedua film ini.
Meskipun terjadi perbedaan pendapat, penting untuk menghormati selera dan preferensi masing-masing individu dalam menikmati karya film.
Komentar