Sejumlah wilayah sentra produksi bawang merah di Indonesia mengalami lonjakan harga yang signifikan menyusul bencana banjir yang melanda area-area tersebut. Kelompok petani telah mengajukan permintaan kepada pemerintah untuk menyediakan stok cadangan guna menjaga stabilitas pasokan.
Ketua Umum Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI), Dian Alex Chandra, menyatakan bahwa lonjakan harga bawang merah hingga mencapai Rp80.000 per kilogram di tingkat konsumen terjadi akibat kelangkaan pasokan setelah banjir menerjang sejumlah sentra produksi di pantai utara (Pantura). Di samping itu, kerugian yang diderita petani akibat bencana banjir juga mendorong sebagian dari mereka untuk beralih menanam padi. Hal ini disebabkan oleh perbedaan modal yang dibutuhkan antara menanam bawang merah dan menanam padi, di mana modal untuk menanam padi jauh lebih rendah.
Menurut Alex, harga bawang merah di tingkat petani sebelumnya cenderung rendah, tidak pernah melebihi Rp25.000 per kilogram selama tahun 2023. Namun, lonjakan harga tersebut terjadi akibat dampak langsung dari bencana banjir.
Alex memperkirakan bahwa harga bawang merah akan mulai menurun dan kembali normal pada pekan kedua Mei 2024 seiring dengan dimulainya panen di beberapa daerah produsen bawang merah. Bahkan, harga bawang merah di beberapa pasar induk seperti Pasar Induk Kramat Jati, Pasar Induk Cibitung, dan Pasar Induk Tanah Tinggi sudah mulai turun di bawah Rp50.000 per kilogram.
Untuk mengantisipasi lonjakan harga yang dapat terjadi di masa depan, Alex mengusulkan agar pemerintah menyediakan stok cadangan bawang merah serupa dengan yang dilakukan pada komoditas beras. Pemerintah diharapkan dapat membangun fasilitas penyimpanan dingin atau cold storage untuk menyimpan cadangan bawang merah selama beberapa bulan. Nantinya, bawang merah dari panen raya dapat dibeli oleh pemerintah dengan harga yang ditetapkan untuk menjaga stabilitas harga.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat bahwa pasokan bawang merah ke tingkat grosir di Pasar Induk Kramat Jati (PIKJ) pada tanggal 17 April 2024 turun sebanyak 38,78% dari kondisi normal, mencapai 60 ton per hari. Harga rata-rata bawang merah secara nasional pada saat ini berada di level Rp52.120 per kilogram, dengan harga tertinggi mencapai Rp80.000 per kilogram di beberapa wilayah.
Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa, menyatakan bahwa pihaknya terus berupaya untuk menstabilkan harga dengan melakukan distribusi bawang merah dari wilayah surplus ke wilayah defisit, sehingga diharapkan harga dapat kembali normal dalam beberapa bulan ke depan.
Komentar