Ivan Gunawan, atau yang akrab disapa Igun, melanjutkan perjalanannya untuk mengunjungi masjid yang dibangunnya di Uganda, sebuah negara di Afrika Timur.
Didampingi oleh timnya, ia tiba untuk bertemu dengan ratusan warga setempat dan mengadakan jamuan makan bersama sebagai bentuk rasa syukur, seperti dilansir dari Sindonews.com.
Momen yang menghangatkan hati ini terekam dan dibagikan melalui akun Instagram-nya, @ivan_gunawan. Berpakaian lengkap dengan gamis putih dan sorban di lehernya, Igun memancarkan rasa ketenangan dan kesederhanaan.
Dalam kesempatan ini, Igun mengungkapkan rasa syukurnya atas pembangunan masjid yang sukses di pedalaman Uganda. Bahkan, ia berharap masjid ini tidak akan menjadi yang pertama dan terakhir yang ia bangun di sana.
“Terima kasih kepada Allah atas nikmat yang telah saya terima. Hari ini, saya berada di Uganda, dan saya berharap masjid ini bukan hanya yang pertama dan terakhir, tetapi insya Allah, saya akan membangun lebih banyak masjid di sini,” tulis Igun di media sosialnya, seperti dikutip pada Kamis (25/4/2024).
Video singkat tersebut juga merekam ekspresi kegembiraan warga Uganda, terutama anak-anak, saat menyambut kedatangan Igun. Kehadiran masjid tersebut dinilai sangat membantu masyarakat yang tinggal jauh dari pusat kota untuk beribadah.
Selain berinteraksi dengan warga setempat, Igun juga turut serta dalam penyembelihan sapi yang nantinya akan dimasak dan dibagikan sebagai bagian dari jamuan makan bersama dengan penduduk setempat.
Dalam keterangan postingannya, Igun sekali lagi mengungkapkan rasa syukurnya karena dapat membawa kebahagiaan kepada ratusan penduduk miskin di sana. “Terima kasih, Allah, atas berkah yang tak terhingga bagi saya dan keluarga saya hingga saya tiba di Uganda,” tulis Ivan Gunawan.
“Kami bersenang-senang di area masjid, menyembelih sapi, dan kemudian memasak bersama. Hari ini begitu indah, sebuah hari yang akan selalu saya kenang,” tambahnya.
Tindakan ini dari Igun tidak hanya menunjukkan komitmennya dalam bidang filantropi, tetapi juga menyoroti pentingnya memberikan kembali kepada masyarakat yang membutuhkan.
Dedikasinya dalam membangun masjid di daerah terpencil mencerminkan rasa belas kasih dan kewajiban agama yang mendalam.
Dengan menyediakan tempat ibadah, Igun tidak hanya memenuhi kewajiban agama, tetapi juga membawa harapan dan kebahagiaan dalam kehidupan banyak orang.
Jamuan makan bersama dan tindakan penyembelihan sapi melambangkan semangat berbagi dan solidaritas.
Melalui tindakan ini, Igun tidak hanya menyediakan makanan, tetapi juga menciptakan rasa persatuan dan kebersamaan di antara penduduk setempat. Upayanya di Uganda menjadi pengingat akan pentingnya kemurahan hati dan kasih sayang dalam memberikan dampak positif pada masyarakat.
Komentar