Viralnya Bisma Rocket Rockers di media sosial mengejutkan banyak pihak. Annisa N. Thaib, mantan istri Bisma, pertama kali membuka tabir tentang kondisi tersebut melalui serangkaian cuitan di akun media sosialnya.
Annisa mengungkap bahwa Bisma hanya memberikan uang sebesar Rp8.000 per hari untuk makan anak mereka, bahkan meminta anaknya untuk berhenti sekolah, seperti dilansir dari Sindonews.com.
Kabar ini membuat Bisma menjadi sorotan tajam netizen, yang merasa bahwa sikap Bisma ini tidak bertanggung jawab, terlebih saat ia sendiri terlihat menikah lagi dan memamerkan gaya hidup mewah melalui akun Instagramnya.
Reaksi netizen pun bermacam-macam. Ada yang menumpahkan kekesalan, sindiran, bahkan ada yang menawarkan pekerjaan kepada Bisma agar ia bisa memberikan nafkah yang layak untuk anaknya.
Semua komentar tersebut memperlihatkan betapa netizen merasa prihatin dengan nasib anak dari pasangan tersebut.
Selain itu, tangkapan layar percakapan antara Annisa dan Bisma juga menjadi bukti kuat atas kondisi tersebut. Annisa menagih nafkah untuk anak mereka, namun Bisma hanya memberikan jatah makan sehari-hari sebesar Rp8.000.
Annisa mengklaim bahwa kondisi ini tidak sesuai dengan kenyataan, namun Bisma tidak memberikan klarifikasi yang memuaskan.
Munculnya kontroversi ini juga mengungkapkan masalah yang lebih dalam, yaitu kurangnya kesadaran akan tanggung jawab orang tua terhadap anak.
Banyak netizen yang mengecam sikap Bisma karena dinilai ingin lepas tanggung jawab atas anaknya. Hal ini menjadi peringatan bagi banyak orang tua bahwa memberikan nafkah kepada anak bukanlah sekadar kewajiban hukum, tetapi juga kewajiban moral yang harus dipenuhi dengan baik.
Namun, perlu dicatat bahwa konteks dari jumlah uang tersebut belum jelas. Annisa mengklaim bahwa pembahasan mengenai Rp8.000 per hari terjadi pada tahun 2022 dan bukan merupakan kenyataan saat ini.
Namun, tanpa klarifikasi langsung dari Bisma, publik tetap merasa bahwa anak tersebut masih terpinggirkan dan tidak mendapatkan perlakuan yang layak dari kedua orang tuanya.
Kasus ini juga menjadi momentum untuk mengingatkan pentingnya komunikasi yang baik antara dua belah pihak dalam sebuah pernikahan, terutama dalam hal tanggung jawab terhadap anak.
Jika ada permasalahan, sebaiknya diselesaikan dengan dewasa dan bertanggung jawab, tanpa harus melibatkan publik atau media sosial.
Kontroversi ini juga menimbulkan pertanyaan tentang kesetaraan gender dalam hal tanggung jawab orang tua. Sebagai sosok publik, Bisma seharusnya memberikan contoh yang baik dalam hal ini, terutama dalam memberikan nafkah kepada anaknya.
Namun, kenyataannya menunjukkan bahwa masih ada kesenjangan dalam pemenuhan hak-hak anak antara ayah dan ibu.
Di tengah kemajuan teknologi dan informasi, kehidupan pribadi seseorang bisa menjadi konsumsi publik dengan cepat. Oleh karena itu, setiap individu, terutama figur publik, harus lebih berhati-hati dalam tindakan dan perkataannya, terutama yang berkaitan dengan tanggung jawab terhadap keluarga dan anak-anak.
Kontroversi ini seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak, bahwa menjadi orang tua bukanlah sekadar memiliki anak, tetapi juga memberikan perhatian, kasih sayang, dan perlindungan yang layak bagi mereka.
Komentar