Berita mengejutkan datang dari area Dam Sei Ladi, Lubuk Baja, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), di mana satu video viral merekam penemuan sebuah karung berisi tulang belulang manusia. Video tersebut menimbulkan kehebohan di kalangan masyarakat, namun polisi telah turun tangan untuk mengungkap fakta sebenarnya.
Video yang diunggah Sabtu (27/4/2024) menunjukkan sejumlah tulang tercecer di antara bebatuan di sekitar area tersebut. Narasi dalam video itu menulis, “Serem! Tulang Belulang Manusia Ditemukan di Dam Sei Ladi Baloi.”
Perekam video, seorang pria, mengklaim bahwa tulang-tulang tersebut adalah milik manusia. “Tulang orang gaes. Ditemukan dalam karung udah lama,” ujarnya dalam video tersebut.
Jonathan Reinhart Pakpahan, Kanit Reskrim Polsek Lubuk Baja, menyatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan terkait penemuan tulang belulang yang diduga manusia di area Dam Sei Ladi. “Ada laporan penemuan tulang belulang diduga tulang manusia kemarin Jumat (26/4). Lokasinya di area Dam Sei Ladi,” kata Jonathan, Sabtu (27/4/2024).
Menurut Jonathan, penemuan tulang belulang tersebut pertama kali dilaporkan oleh petugas kebersihan yang sedang membersihkan area Dam. Pihak kepolisian langsung menuju lokasi untuk melakukan pengecekan lebih lanjut.
Namun, setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh tim ahli forensik dari Inafis Polda Kepri bersama Polsek Lubuk Baja dan Polresta Barelang, ternyata tulang belulang yang ditemukan tersebut bukanlah milik manusia.
“Tulang belulang yang ditemukan di Dam Sei Ladi, Batam, bukanlah tulang manusia,” ungkap Jonathan.
Jonathan menjelaskan bahwa berdasarkan penelitian ahli forensik, struktur tulang tersebut lebih menyerupai tulang hewan, terutama pada tulang belikat yang ditemukan. “Dari struktur tulang belikatnya lebih kepada tulang hewan. Hal ini dibuktikan melalui perbedaan pada struktur tulang belikat, itu berdasarkan keterangan dokter forensik,” jelasnya.
Jonathan juga menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang telah melaporkan penemuan ini kepada pihak kepolisian, sehingga memungkinkan penanganan yang cepat dan tepat terhadap situasi tersebut. “Kami mengapresiasi masyarakat yang telah melaporkan kejadian tersebut. Tujuannya agar tidak terjadi kepanikan di masyarakat dan cepat ditindaklanjuti oleh kepolisian,” tambahnya.
Dengan temuan ini terungkap, kepanikan di kalangan masyarakat dapat mereda, dan penemuan ini menjadi pelajaran bahwa kehati-hatian dalam menyebar informasi sangat penting untuk mencegah terjadinya kebingungan dan kepanikan yang tidak perlu.
Komentar