Britney Spears, ikon pop yang meraih ketenaran pada era 90-an, mengekspresikan rasa frustrasinya dan ketidakadilan yang dirasakannya akibat perlakuan keluarganya di masa lalu.
Mengutip dari Asiaone, Spears baru saja menyelesaikan pertikaian harta dengan ayahnya, Jamie Spears, yang sebelumnya memegang kendali atas konservatori-nya selama 13 tahun, seperti dilansir dari Suara.com.
Konservatori ini memberikan Jamie kontrol atas kekayaan dan aspek-aspek lain dalam hidup Spears. Namun, meskipun konservatori tersebut telah berakhir, Spears masih merasakan dampak emosional dari perlakuan keluarganya.
Dia membagikan kisahnya di Instagram tentang kerusakan saraf di punggungnya yang memerlukan akupunktur setiap hari, serta kesulitannya merangkak menuju pintu rumahnya sendiri.
Spears mengkritik keluarganya karena tidak memberikan dukungan saat dia mengalami penderitaan. Dia merasa tidak aman untuk bertemu langsung dengan Jamie dan ibunya, Lynne.
Selain itu, Spears juga mengungkapkan kerinduannya akan kampung halamannya di Louisiana, namun dia merasa tidak bisa kembali karena merasa “semuanya telah diambil” oleh keluarganya.
Pengacaranya, Mathew Rosengart, memuji Spears sebagai seorang ikon dan artis yang brilian dan berani. Dia menyatakan bahwa Spears tidak perlu lagi terlibat dalam proses hukum terkait masalah ini.
Keputusan ini diambil setelah Spears berhasil menyelesaikan pertikaian harta dengan ayahnya. Rosengart menegaskan bahwa Spears tidak lagi diwajibkan hadir atau terlibat dalam proses hukum terkait masalah ini, sehingga dia dapat fokus pada pemulihan dan kebahagiaannya.
Meskipun demikian, Spears masih harus menghadapi tantangan emosional akibat pengalaman traumatis dengan keluarganya di masa lalu.
Perjuangan Spears menjadi cerminan dari banyaknya orang yang berjuang mengatasi dampak perlakuan keluarga yang merugikan dalam hidup mereka.
Komentar