Ekbis
Beranda » Berita » Arus Keluar Investasi Cryptocurrency Terus Berlanjut

Arus Keluar Investasi Cryptocurrency Terus Berlanjut

Arus Keluar Investasi Cryptocurrency Terus Berlanjut
Arus Keluar Investasi Cryptocurrency Terus Berlanjut

Menurut laporan terbaru dari Coinshares, produk investasi cryptocurrency mencatat arus keluar untuk tiga minggu berturut-turut minggu lalu, dengan total mencapai USD 435 juta atau setara Rp 7 triliun dengan asumsi kurs Rp 16.223 per dolar AS. Dilansir dari Coingape pada Selasa (30/4/2024), ini merupakan salah satu arus keluar mingguan terbesar sejak Maret, dan faktor utamanya adalah arus keluar yang signifikan dari ETF Bitcoin spot AS.

Pekan lalu, harga Bitcoin menghadapi tekanan jual yang cukup besar, mengalami koreksi lebih dari 6%. Pada saat yang sama, volume perdagangan untuk ETF kripto juga mengalami penurunan. Arus keluar ini secara signifikan dirasakan oleh Bitcoin dan Ethereum.

Dalam konteks regional, Amerika Serikat (AS) menjadi yang mengalami arus keluar terbesar, mencapai USD 388 juta atau setara Rp 6,2 triliun. Selain itu, Jerman dan Kanada juga menghadapi sentimen negatif dengan arus keluar masing-masing sebesar USD 16 juta atau setara Rp 259,5 miliar dan USD 32 juta atau setara Rp 519 miliar.

Joko Widodo Duduki Posisi Mentereng di Bloomberg New Economy

Namun, terdapat pengecualian terhadap tren ini dari Swiss dan Brasil, yang mengalami arus masuk masing-masing sebesar USD 5 juta atau setara Rp 81 miliar dan USD 4 juta atau setara Rp 64,8 miliar.

Di sisi lain, altcoin mengalami arus masuk yang beragam, dengan investor lebih memilih produk investasi multi-koin, menghasilkan arus masuk sebesar USD 7 juta atau setara Rp 113,5 miliar. Altcoin populer seperti Solana, Litecoin, dan Chainlink tetap mempertahankan momentum positif.

Menurut analis kripto Michael van de Poppe, Bitcoin masih terikat pada kisaran tertentu, menunjukkan potensi pergerakan turun lebih lanjut. Dia menyatakan bahwa pertemuan FOMC yang akan datang pada Rabu dapat mempengaruhi sentimen pasar, yang mungkin menyebabkan koreksi sebelum acara tersebut. Namun, dia juga mencatat kemungkinan adanya pemulihan setelah pertemuan tersebut, didorong oleh harapan akan potensi penurunan suku bunga.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BatakPos TV

BatakPos TV