Pasar saham di Bursa Asia dan pasar saham berjangka Amerika Serikat (AS) mengalami koreksi pada Rabu (1/5/2024), seiring dengan pergeseran perhatian pelaku pasar menuju pertemuan bank sentral AS atau The Fed.
Di Bursa Asia, Nikkei 225 Jepang tercatat mengalami penurunan sebesar 0,34% atau 131,59 poin menuju level 38.274. Sementara itu, Topix Index juga merosot sebesar 0,5% ke posisi 2.729. Sedangkan di Bursa Australia, indeks S&P/ASX tergelincir sebesar 1,23% menjadi 7.570, menuju posisi terendah dalam sepekan.
Namun, bursa lain di Asia seperti Korea Selatan, Hong Kong, China, Singapura, termasuk Indonesia, libur memperingati Hari Buruh pada hari ini, Rabu.
Pasar berjangka AS juga terpantau mengalami koreksi. Dow Jones Index Future turun 0,3%, S&P 500 mengalami koreksi sebesar 0,5%, dan Nasdaq turun lebih dalam sebesar 0,8% pada Rabu (1/5/2024) hingga sekitar pukul 18.00 WIB.
Koreksi ini terjadi menjelang pertemuan bank sentral AS, The Fed, yang menjadi fokus utama pasar. Keputusan The Fed diharapkan memberikan kejelasan tentang kebijakan suku bunga, namun pasar meyakini The Fed tidak akan tergesa-gesa untuk menurunkan suku bunga. Hal ini dikarenakan kondisi pasar tenaga kerja yang ketat dan inflasi yang belum melandai sesuai perkiraan, meskipun pertumbuhan ekonomi mengalami perlambatan.
Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) juga terpantau masih kuat, bertengger di posisi 106,27 hingga pukul 19.00 WIB, naik tipis sebesar 0,04% dalam sehari. Meskipun sempat mencapai posisi tertinggi hari ini hingga 106,49, posisi ini mendekati level tertinggi dalam enam bulan terakhir.
Selain dari tekanan kuatnya dolar AS dan antisipasi hasil pertemuan The Fed, pelaku pasar di Asia juga memperhatikan rilis data terkait aktivitas bisnis dan inflasi untuk periode sepanjang April. Pasar tetap waspada terhadap kemungkinan dampak dari perubahan kebijakan yang akan diumumkan oleh The Fed dalam pertemuan mereka.
Komentar