Kamis (2/4/2024), para pelaku pasar global menahan nafas mereka menjelang pengumuman keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS), sebuah peristiwa yang telah menciptakan gelombang ketegangan di seluruh dunia keuangan. Sementara waktu Indonesia menunggu putaran keputusan tersebut, bursa saham AS dibuka dengan kinerja yang menunjukkan zona merah, menghadirkan ketidakpastian bagi investor.
Berdasarkan laporan dari CNBC International, indeks pasar luas tergelincir sebesar 0,15%, demikian pula dengan Nasdaq Composite. Namun, Dow Jones Industrial Average berhasil menunjukkan kekuatan dengan kenaikan sebanyak 46 poin, atau menguat sebesar 0,1%.
Amazon menjadi sorotan dengan kenaikan sekitar 2%, mengikuti kinerja pendapatan dan pendapatan yang melampaui perkiraan pada kuartal pertama. Namun, pembuat chip Advanced Micro Devices mengalami penurunan sebesar 6% setelah mengeluarkan perkiraan pendapatan yang mengecewakan untuk kuartal berjalan. Sementara itu, komputer Super Mikro mengalami penurunan sebesar 13% karena pendapatan yang sedikit di bawah perkiraan konsensus Street.
Kekhawatiran juga melanda Starbucks, dengan penurunan sebesar 13% setelah perusahaan kopi raksasa tersebut memotong prospeknya menyusul penjualan di toko yang sama yang mengecewakan. CVS Health juga mengalami penurunan sebesar 13% setelah membukukan pendapatan yang mengecewakan dan memotong pedoman labanya.
Kinerja negatif tidak hanya terbatas pada hari ini. Ketiga indeks utama pada akhir bulan terlihat berada di zona negatif, dengan S&P 500 dan Nasdaq mengalami kerugian lebih dari 4% selama bulan April. Dow juga tidak luput dari penurunan, turun sebesar 5%, mencatat kinerja bulanan terburuk sejak September 2022.
Para pelaku pasar saat ini menunggu dengan penuh antisipasi keputusan suku bunga dari The Fed. Diperkirakan bahwa The Fed masih akan mempertahankan suku bunga pada level 5,25-5,5%, memperkuat gagasan tentang kebijakan “higher for longer”.
Suku bunga yang tinggi dapat memberikan tekanan tambahan bagi aset risiko seperti pasar saham. Hal ini dikarenakan imbal hasil yang menarik dari aset safe haven menjadi daya tarik bagi investor, mendorong mereka untuk mengalokasikan dana mereka secara berhati-hati.
Komentar