Ekbis
Beranda » Berita » Inflasi Bulanan April 2024 Terjaga pada 0,25 Persen

Inflasi Bulanan April 2024 Terjaga pada 0,25 Persen

Inflasi Bulanan April 2024 Terjaga pada 0,25 Persen
Inflasi Bulanan April 2024 Terjaga pada 0,25 Persen

HarianBatakpos.com – Hasil sinergi dan kerja sama yang erat antara berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, BUMD, asosiasi, dan para stakeholder dalam upaya menstabilkan harga pangan telah menghasilkan capaian positif. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menyampaikan bahwa inflasi bulanan terjaga pada April 2024, dengan angka yang tercatat sebesar 0,25 persen.

“Ini buah hasil kerja keras kolaborasi pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, BUMD, para asosiasi, dan seluruh stakeholder pangan, sehingga terlihat hasil positifnya dan terbukti mampu meredam laju inflasi di April, terutama sektor pangan. Kita ketahui bersama, pada April lalu bertepatan dengan momen Ramadhan dan Lebaran,” ujar Arief dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.

Menurut Arief, data yang diumumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa tingkat inflasi nasional secara bulanan berada di angka 0,25 persen, yang lebih rendah dari periode sebelumnya. Bahkan, beberapa komponen harga yang cenderung bergejolak seperti cabai merah, beras, telur ayam ras, dan cabai rawit mengalami deflasi sebesar 0,31 persen.

Cara Cek Bansos PKH 2025 Lewat HP, Penerima Bantuan Bisa Lihat Jadwal dan Besaran

Arief menjelaskan bahwa beberapa komoditas pangan utama menunjukkan tren deflasi, yang salah satunya dipengaruhi oleh program intervensi yang dilakukan pemerintah selama Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). Operasi pasar murah melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) menjadi salah satu upaya yang terus digencarkan menjelang Lebaran.

“GPM serentak dilaksanakan di berbagai daerah diiringi pula dengan memastikan stok pangan senantiasa tersedia di pasar, misalnya beras program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) oleh Bulog,” tambahnya.

Selain itu, lanjut Arief, program bantuan pangan seperti beras 10 kg yang disalurkan kepada 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) khususnya masyarakat berpendapatan rendah terus diperkuat. “Kebijakan relaksasi dan fleksibilitas harga yang kita terapkan juga telah memberi kepastian bagi pemasok dan pelaku usaha dalam rantai pasok pangan nasional, terutama di pasar ritel modern. Ini dilakukan semata-mata agar masyarakat luas dapat memperoleh akses pangan yang mudah dan terjangkau,” jelasnya.

Arief juga menyampaikan bahwa hingga 26 April 2024, Bapanas bersama pemerintah daerah dan segenap pemangku kepentingan di bidang pangan telah menyelenggarakan GPM sebanyak 4.020 kali di 37 provinsi dan 401 kabupaten/kota. “Ini masih terus dilanjutkan berupa kolaborasi Bapanas dengan Kementerian Pertanian dan stakeholder pangan dengan menghelat GPM di 63 titik di area Jakarta plus 2 Pasar Mitra Tani Hortikultura mulai 29 April sampai 8 Mei mendatang,” tuturnya.

Toko Acai Jaya Jual Aksesoris HUT RI ke-80 Terlengkap di Medan

Pada bagian lain, Arief menyoroti kesiapan stok cadangan pangan pemerintah (CPP), terutama beras, mengingat proyeksi produksi dalam negeri kemungkinan akan mengalami depresiasi setelah bulan Mei. Dalam rangka memperkokoh stok CPP, Bapanas telah meminta Bulog untuk terus melakukan optimalisasi serapan produksi dalam negeri selama panen raya.

“Saat ini, bahkan Bulog terus melecut penyerapan sampai 30 ribu ton setara GKP per harinya. Kita patut dukung dan apresiasi itu,” pungkas Arief.

Berdasarkan Kerangka Sampel Area (KSA) BPS, produksi beras nasional di April 2024 diperkirakan mencapai 5,53 juta ton dan di Mei 2024 berada di angka 3,19 juta ton. Selanjutnya pada Juni 2024 diperkirakan produksi beras mulai menurun menjadi 2,12 juta ton.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *