HarianBatakpos.com – Sebuah rekaman video CCTV mengejutkan beredar dan menjadi viral di media sosial, memperlihatkan seorang lansia yang menjadi penarik becak barang dianiaya oleh seorang pria berbadan kekar. Peristiwa tragis ini terjadi di Pasar Tanjung Tiram, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara (Sumut).
Dalam rekaman video berdurasi 1 menit 34 detik yang tersebar luas, terlihat seorang bapak penarik becak diserang secara brutal oleh seorang pelaku. Pria tua itu ditinju dan ditendang hingga tak berdaya, tersungkur di atas aspal, tanpa ampun dari pelaku yang penuh kemarahan.
Setelah serangan awal, beberapa warga sekitar berusaha menolong korban, namun serangan tak berperikemanusiaan itu belum berakhir. Pelaku, yang mengenakan baju hitam dan celana pendek, kembali menyerang dengan menendang bagian wajah korban, bahkan hampir saja menginjak kepala korban.
Beruntungnya, banyak warga yang menyaksikan kejadian tersebut, segera datang untuk melerai dan memberikan pertolongan kepada korban. Korban yang diketahui bernama Usman, berusia 58 tahun, telah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
Kepolisian setempat telah mengetahui kejadian ini dan menerima laporan penganiayaan dari keluarga korban. “Terkait video viral kasus penganiayaan kemarin itu terjadi pada hari Senin pukul 12 siang yang dianiaya pak Usman dengan pelaku si IR,” kata Kapolsek Labuhan Ruku, AKP Riswanto kepada wartawan.
Menurut keterangan dari pihak kepolisian, penganiayaan ini dipicu oleh sebuah kesalahpahaman antara korban dan pelaku saat berpapasan di jalan. “Kami menerima laporan dari keluarga itu di hari Selasa. Kemudian dari Unit Reskrim Polsek dan tim sedang melakukan pengejaran. Identitas pelaku kami sudah tahu, dan masih kami lidik tempat dia bersembunyi,” ujar AKP Riswanto.
Kejadian ini menimbulkan kecaman luas dari masyarakat dan menimbulkan keprihatinan atas kekerasan yang dialami oleh kaum lansia. Semoga pelaku dapat segera ditangkap dan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku, serta korban dapat pulih dengan cepat dari luka-lukanya.
Komentar