Viral
Beranda » Berita » Tren Elf Ears, Fenomena Operasi Telinga yang Kontroversial di Tiongkok

Tren Elf Ears, Fenomena Operasi Telinga yang Kontroversial di Tiongkok

Tren kecantikan seringkali menjadi sorotan di berbagai budaya, dan di Tiongkok, fenomena terbaru yang mencuri perhatian adalah tren memiliki telinga ‘elf’ atau peri.

Meskipun di banyak budaya memiliki telinga yang menonjol dianggap sebagai kekurangan fisik, namun di Tiongkok, fenomena ini justru menjadi semakin populer.

Tren ini mulai muncul pada tahun 2021 ketika seorang influencer Tiongkok bernama Chen Jianan membagikan pengalamannya menjalani operasi telinga di platform media sosial Weibo.

Proyek Monumen Reog Ponorogo Butuh Dana Tambahan

Ia berhasil membuat telinganya terlihat lebih menonjol jika difoto dari arah depan, dan mengklaim bahwa perubahan kecil pada telinganya mampu membuat wajahnya terlihat lebih kecil. Hal ini memicu minat banyak netizen Tiongkok untuk menjalani operasi plastik demi mendapatkan telinga peri yang diidamkan, seperti dikutip dari Liputan6.com.

Meskipun terlihat unik, tren telinga ‘elf’ ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat Tiongkok.

Berbagai metode telah dikembangkan untuk mendapatkan telinga peri ini, mulai dari yang tidak invasif seperti menyuntikkan asam hialuronat di belakang cuping telinga hingga metode yang lebih permanen seperti operasi plastik. Namun, untuk mendapatkan hasil yang permanen, seseorang harus siap merogoh kocek cukup dalam.

Selain operasi plastik, ada juga cara alternatif seperti menggunakan selotip khusus untuk mendorong telinga ke arah luar. Meskipun tidak permanen, metode ini menjadi pilihan bagi mereka yang tidak ingin menjalani prosedur yang lebih rumit dan mahal.

Viral di TikTok: Aksi Ibu Tinggalkan Anak Kecil untuk Mengemis

Namun, tren telinga ‘elf’ bukanlah satu-satunya fenomena kontroversial dalam dunia kecantikan di Tiongkok.

Ada juga tren ‘calfblocking’ di mana perempuan muda yang memiliki saraf ‘kurang penting’ pada kaki mereka menjalani prosedur pembedahan untuk mengakibatkan atrofi permanen pada otot betis, sehingga kaki bagian bawah terlihat lebih langsing dan lurus. Meskipun menarik perhatian, tren ini juga menuai kritik dan kontroversi dari netizen di media sosial.

Kontroversi seputar tren kecantikan tidak hanya terjadi di Tiongkok, tetapi juga di berbagai negara lain. Namun, fenomena telinga ‘elf’ ini menjadi sorotan khusus karena keunikan dan ketidakterdugaannya.

Meskipun banyak yang penasaran dan tertarik dengan tren ini, banyak juga yang menentangnya dan menganggapnya sebagai bentuk ekstrem dalam mengejar standar kecantikan yang tidak realistis.

Sebagai bagian dari tren kecantikan yang terus berkembang, telinga ‘elf’ menunjukkan bahwa definisi kecantikan sangatlah subjektif dan bervariasi di setiap budaya.

Meskipun kontroversial, tren ini menjadi bagian dari ekspresi diri individu dan kompleksitas budaya modern yang terus berubah dan berkembang.

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan