Video klarifikasi dari seorang pria yang akrab dipanggil Om-om Botak, yang sempat viral karena menggoda seorang Youtuber asal Korea Selatan, kini menjadi perbincangan hangat di media sosial. Namun, netizen nampaknya kurang mempercayai klarifikasi yang diberikan.
Pria yang mengklaim bernama Albert itu diketahui mengajak seorang turis bernama Jiah di Manado, Sulawesi Utara. Ternyata, pria tersebut adalah Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Sangia Nibandera Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Video klarifikasi yang dibagikan oleh Asri Damuna atau Om-om Botak tersebut memang mencoba menjelaskan kronologi kejadian. Namun, netizen sepertinya kurang mempercayainya, seperti dilansir dari Sindonews.com.
Admin dari sebuah akun media sosial mengajukan pertanyaan kepada netizen mengenai kepercayaan terhadap klarifikasi tersebut. Banyak dari mereka yang tetap meragukan kebenaran klarifikasi tersebut.
Dalam video klarifikasi, Asri Damuna menyampaikan bahwa ia secara kebetulan bertemu dengan Youtuber Korea Selatan tersebut di sebuah tempat makan di sekitar penginapannya. Setelah memesan makanan, Youtuber tersebut mengajaknya untuk bergabung dan berfoto bersama.
Namun, netizen tetap meragukan kebenaran klarifikasi tersebut. Mereka menilai bahwa ucapan dan perilaku Asri Damuna dalam video tersebut terlihat jelas tidak konsisten dengan situasi yang sebenarnya.
Netizen menyebut bahwa klarifikasi Om-om Botak ini terlihat seperti sebuah upaya untuk menutupi kejadian sebenarnya. Mereka merasa bahwa penggambaran dalam video tidak sesuai dengan fakta yang ada.
Beberapa komentar dari netizen menunjukkan ketidakterimaan mereka terhadap klarifikasi tersebut. Mereka menyatakan bahwa penjelasan yang diberikan oleh Asri Damuna terlihat tidak masuk akal, terutama mengingat kejadian yang terjadi dalam video.
Sebagai tanggapan atas viralnya video tersebut, Asri Damuna kemudian dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Kantor UPBU Sangia Nibandera Kolaka. Langkah ini diambil untuk memudahkan penyelidikan lebih lanjut terkait video yang viral tersebut.
Kementerian Perhubungan menegaskan bahwa jika terbukti bersalah, Asri Damuna akan dikenakan sanksi tegas. Hal ini sebagai upaya untuk menjaga marwah dan etika baik sebagai seorang pegawai pemerintah.
Kisah kontroversial ini menjadi sorotan publik, dan Kementerian Perhubungan berharap agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Mereka mengajak seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk menjaga etika baik dan menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab.
Komentar