HarianBatakpos.com – Investor dan trader Bitcoin masih dalam keadaan hati-hati dengan pergerakan harga Bitcoin yang belum menunjukkan kepastian. Meskipun upaya pemulihan terjadi minggu lalu, namun kembali terhenti, menandakan adanya tekanan penjualan yang terus tinggi.
Trader senior dari Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, mengungkapkan bahwa semakin mendekati level USD 60.000, atau sekitar Rp 965,3 juta dengan asumsi kurs Rp 16.092 per dolar AS, semakin besar kemungkinan terjadinya penurunan harga.
Menurut data terakhir, dalam tujuh hari terakhir, harga Bitcoin mengalami penurunan sebesar 4,6%, di bawah kinerja pasar kripto global yang turun sebesar 4,2%. Volume perdagangan pada Senin, 13 Mei 2024, mencapai USD 12,67 miliar atau setara Rp 203,8 triliun, mengalami penurunan sebesar 37% dibandingkan hari sebelumnya.
Salah satu faktor yang menjadi penyebab utama penurunan harga Bitcoin adalah tindakan Grayscale yang dilaporkan menarik dana arus keluar lebih dari USD 100 juta. “Tindakan ini memiliki dampak signifikan pada kinerja harga Bitcoin yang lamban selama seminggu. Grayscale Bitcoin Trust (GBTC) tetap menjadi pemain dominan dalam ETF, menunjukkan pengaruh yang dapat menggerakkan harga Bitcoin di pasar,” ujar Fyqieh dalam siaran pers, Selasa (14/5/2024).
Fyqieh juga menambahkan bahwa komentar hawkish dari pejabat The Fed, bersama dengan tren arus pasar ETF Bitcoin spot pada Jumat lalu, terus memengaruhi permintaan pembeli untuk BTC.
Komentar