Sosok seorang wanita tunawisma dari Michigan menjadi sorotan media sosial setelah diungkapkan bahwa dia telah tinggal di dalam papan nama supermarket di atas atap selama hampir satu tahun tanpa diketahui oleh siapapun.
Wanita berusia 34 tahun, yang namanya tidak diungkapkan, ditemukan tinggal di dalam struktur papan nama supermarket Family Fare di Midland, Amerika, ketika kontraktor yang penasaran dengan kabel ekstensi di atap mengikuti jalurnya, seperti dilansir dari Liputan6,com.
Melansir dari Oddity Central pada Selasa (14/5/2024), keberadaan wanita tersebut terungkap ketika kontraktor tersebut mengikuti kabel tersebut dan sampai ke dalam papan iklan di atap, di mana wanita itu telah membuat tempat tinggal yang nyaman.
Wanita tunawisma tersebut dilaporkan memiliki lantai, komputer, dan bahkan mesin pembuat kopi di tempat tinggalnya tersebut.
Pihak kepolisian pun dipanggil untuk menangani situasi tersebut. Wanita tersebut memberitahu petugas bahwa dia sebenarnya memiliki pekerjaan tetapi tidak memiliki tempat tinggal. Ia mengaku telah tinggal di sana selama sekitar satu tahun.
Petugas Brennon Warren dari Departemen Kepolisian Midland menyatakan bahwa keberadaan wanita tersebut sebenarnya sering dilihat oleh orang-orang. Namun, tiba-tiba saja dia menghilang, dan tidak ada yang mengetahui di mana dia tinggal.
“Tidak ada yang benar-benar tahu ke mana dia pergi, tetapi tidak ada yang pernah mengindikasikan atau berpikir bahwa dia akan berada di atas atap,” jelas Warren.
Wanita tersebut tidak memberikan penjelasan kepada polisi tentang bagaimana dia mengetahui bahwa papan nama supermarket Family Fare dapat diakses melalui pintu di atap, atau bahkan bagaimana dia berhasil sampai ke sana tanpa diketahui oleh orang lain. Hal ini mengejutkan mengingat tidak ada tangga yang bisa dinaiki oleh siapapun.
Akibat perbuatannya ini, wanita tersebut kemudian dijuluki “Ninja Atap” oleh pihak kepolisian karena kecerdasannya dalam masuk dan keluar dari tempat tinggalnya tersebut. Selama tinggal di atas supermarket Family Fare, dia berhasil membuat beberapa lantai dan mendapatkan akses listrik melalui stopkontak di atap.
Setelah mengetahui tempat tinggal wanita tersebut, polisi memintanya untuk meninggalkan tempat tersebut, dan dia setuju setelah meminta maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Meski ditawarkan bantuan oleh layanan bagi para tunawisma, wanita tersebut dikabarkan menolak untuk menghubungi mereka.
Meskipun demikian, pemilik supermarket memilih untuk tidak mengambil tindakan hukum terhadap wanita tersebut. “Dia meminta maaf dan melanjutkan perjalanannya. Ke mana dia pergi setelah itu, saya tidak tahu,” kata Warren.
Komentar