Sarwendah telah mengambil langkah tegas dengan melayangkan somasi terbuka kepada lima akun TikTok yang diduga memfitnah dirinya dan putranya, Betrand Peto.
Dalam waktu belakangan, terdapat potongan video yang mengarahkan kesan negatif terhadap hubungan Sarwendah dengan Betrand Peto, yang juga dikenal sebagai Onyo, seperti dilansir dari Liputan6,com.
Bahkan, beberapa netizen menyebutkan bahwa Onyo bakal menggantikan posisi Ruben Onsu, suami Sarwendah, di tengah-tengah dugaan keretakan rumah tangga mereka.
Abraham Simon, kuasa hukum Sarwendah, mengungkapkan bahwa somasi terbuka ini merupakan langkah tindak lanjut atas dugaan adanya informasi atau konten elektronik yang merugikan nama baik kliennya.
Ia menyampaikan hal ini dalam konferensi pers di kawasan Kedoya, Jakarta Barat. Kelima akun TikTok yang menjadi sasaran somasi tersebut adalah @andai05065, @_ayya04, @kobil, @full.cek.bio, dan @J2_hps.
Poin-poin somasi yang diungkapkan oleh Abraham Simon mencakup permintaan maaf secara terbuka kepada Sarwendah, penghapusan konten yang dianggap merugikan, serta ancaman akan membawa masalah ini ke jalur hukum apabila tidak ada respons dalam waktu yang ditentukan.
Sarwendah sendiri menyatakan bahwa tindakan ini diambil karena sudah tidak tahan lagi dengan perbuatan netizen yang dianggap tak bertanggung jawab.
Melalui langkah tegas ini, Sarwendah berharap untuk menegaskan bahwa tindakan fitnah dan penyebaran konten negatif tidak akan dibiarkan begitu saja.
Dalam konteks era digital yang semakin berkembang, perlindungan terhadap nama baik dan harga diri menjadi hal yang semakin penting. Sarwendah juga menekankan bahwa masalah ini sudah berlarut-larut dan sangat mengganggu dirinya dan keluarganya.
Dalam pandangan publik, langkah Sarwendah ini juga menunjukkan bahwa selebriti juga memiliki hak untuk melindungi diri mereka dari serangan dan fitnah yang tidak berdasar.
Melalui penegakan hukum yang tepat, diharapkan dapat memberikan efek jera bagi pihak-pihak yang berniat menyebarkan informasi yang merugikan dan tidak bertanggung jawab.
Tentu saja, hal ini juga memicu diskusi luas di kalangan netizen tentang batasan-batasan dalam menggunakan media sosial dan konsekuensi dari tindakan-tindakan yang merugikan orang lain secara tidak bertanggung jawab.
Pada akhirnya, langkah Sarwendah ini juga menjadi sebuah peringatan bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi, terutama dalam ruang digital yang dapat menjangkau khalayak yang lebih luas dalam waktu yang sangat singkat.
Dengan demikian, somasi yang dilayangkan oleh Sarwendah bukan hanya sekadar upaya untuk membela diri dan melindungi nama baiknya, tetapi juga merupakan sebuah sikap tegas dalam menegakkan keadilan dan mengingatkan akan pentingnya bertanggung jawab dalam bermedia sosial.
Komentar