Peristiwa
Beranda » Berita » Tafsir Mendalam Dua Tujuan Kurban yang Tersembunyi

Tafsir Mendalam Dua Tujuan Kurban yang Tersembunyi

Medan,HarianBatakpos.com- 3 Juni 2024 – Berkurban bukan hanya sekadar ritual, namun juga mengandung makna yang mendalam bagi umat Muslim. Setiap tahun, saat datangnya Hari Raya Idul Adha, umat Islam di seluruh dunia melaksanakan ibadah kurban sebagai bentuk pengabdian dan ketaatan kepada Allah SWT. Namun, apa sebenarnya tujuan dari ibadah kurban ini?

 

Terdapat tafsir ayat yang menunjukkan tujuan dilaksanakannya kurban. Dalam surat Al Hajj ayat 36-37, Allah SWT dengan jelas menjelaskan dua tujuan dari ibadah kurban bagi umat Muslim.

Pangkalan Udara AS Al Udeid di Qatar Diserang, Ternyata sudah Kosong

 

Menurut tafsir tahlili Kementerian Agama Republik Indonesia, tujuan utama kurban adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mencari keridhaan-Nya. Dekat kepada Allah SWT dan keridhaan-Nya tidak akan diperoleh dari daging-daging binatang yang disembelih itu dan tidak pula dari darahnya yang telah ditumpahkan, akan tetapi semuanya itu akan diperoleh jika kurban itu dilakukan dengan niat yang ikhlas, semata-mata karena Allah, dan sebagai syukur atas nikmat-nikmat yang telah dilimpahkan-Nya kepada hamba-Nya.

 

Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk menyampaikan kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, serta orang-orang yang melakukan kurban dengan ikhlas bahwa mereka akan memperoleh ridha dan karunia-Nya.

Viral Siswi MAN 1 Tegal Diduga Dipaksa Pindah karena Baju Renang Saat POPDA

 

Dalam ayat 36, Allah SWT memerintahkan agar menyebut nama-Nya di waktu menyembelih binatang kurban, sedangkan pada ayat 37, diperintahkan untuk membaca takbir di waktu menyembelih binatang kurban. Kebanyakan ahli tafsir mengumpulkan kedua bacaan ini, yaitu dengan menyebut nama Allah SWT dan mengucapkan takbir.

 

Namun, keberadaan ibadah kurban tak hanya memiliki makna spiritual semata. Di balik ritual tersebut, juga terkandung nilai-nilai sosial dan kemanusiaan yang tinggi. Berkurban juga merupakan bentuk kepedulian terhadap sesama, dimana bagian dari hewan kurban disalurkan kepada mereka yang membutuhkan, agar merasakan kebahagiaan yang sama pada Hari Raya Idul Adha.

 

Dengan demikian, ibadah kurban tidak hanya memperkuat ikatan batin antara hamba dengan Sang Pencipta, tetapi juga memperkokoh jalinan solidaritas dan kebersamaan di antara sesama manusia.

 

Sebagai sebuah tradisi yang telah berlangsung sejak zaman dahulu, ibadah kurban tetap menjadi bagian penting dalam praktek keagamaan umat Islam di seluruh dunia. Kedalaman makna dan keindahan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, menjadikan kurban bukan sekadar sebuah ritual, tetapi juga sebuah wujud nyata dari pengabdian dan cinta kepada Allah SWT.

 

Dengan semakin mendekatnya Hari Raya Idul Adha, mari kita sambut dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan dalam menjalankan ibadah kurban, sebagai bentuk pengabdian kita kepada Sang Khalik dan juga sebagai wujud nyata dari kasih sayang dan kepedulian kepada sesama.

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *