Harianbatakpos.com , JAKARTA -Anggota Komisi X DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Anita Jacoba Gah, kini menjadi pusat perhatian publik. Hal ini disebabkan oleh reaksi kerasnya terhadap Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, dalam rapat kerja di Gedung DPR RI pada Kamis, 6 Juni 2024.
Dalam rapat kerja yang membahas anggaran tersebut, Anita Jacoba Gah, yang berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT), meluapkan kemarahannya dengan menggebrak meja di hadapan Nadiem. Dia menilai bahwa Nadiem tidak mendengarkan masukan dari DPR RI, sehingga memicu kemarahan tersebut.
Namun, di luar kontroversi tersebut, perhatian publik juga tertuju pada kekayaan yang dimiliki oleh Anita Jacoba Gah. Berikut adalah rincian kekayaan yang dimilikinya berdasarkan data yang ada, seperti disadur dari laman BORNEONEWS.
Kekayaan Anita Jacoba Gah
Menurut data yang tersedia di situs e-LHKPN KPK, total harta kekayaan Anita Jacoba Gah yang tercatat hingga 31 April 2020 adalah senilai Rp358.000.000. Rincian kekayaannya adalah sebagai berikut:
Kendaraan Bermotor:
- Mobil Innova Venturer 2 Micro Tahun 2018 dengan nilai Rp345.000.000.
- Motor Yamaha 2 PV Tahun 2017 senilai Rp13.000.000.
Menariknya, Anita tidak tercatat memiliki aset berupa tanah dan bangunan, harta bergerak lain, surat berharga, kas dan setara kas, harta lain, serta utang. Hal ini cukup mengejutkan mengingat posisinya sebagai anggota DPR yang sudah lama menjabat.
Profil Anita Jacoba Gah
Anita Jacoba Gah adalah seorang politikus dari Partai Demokrat yang lahir pada 9 Maret 1974. Dia telah menjabat sebagai anggota DPR RI sejak periode 2004-2009, 2009-2014, dan 2019-2024. Pada periode 2014-2019, dia menjabat sebagai anggota Pergantian Antar Waktu (PAW) menggantikan Jefirstson Richset Riwu Kore yang maju sebagai calon wali kota Kupang.
Sebagai anggota DPR, Anita mewakili daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur II dan saat ini duduk di Komisi X DPR yang membidangi pendidikan, kebudayaan, pariwisata, ekonomi kreatif, dan pemuda olahraga. Selain aktivitasnya di DPR, Anita juga aktif dalam berbagai organisasi sosial. Dia pernah menjabat sebagai Ketua Gerakan Pemuda GPIB EFFatha dan Ketua Pengurus Karang Taruna di Kelurahan Pasir Gunung Selatan.
Kontroversi di DPR
Kemarahan Anita Jacoba Gah terhadap Menteri Nadiem Makarim mencuat ke publik setelah rapat kerja yang membahas anggaran. Dalam rapat tersebut, Anita menuduh Nadiem tidak mendengarkan masukan dari DPR, yang memicu reaksi keras dari dirinya. Kejadian ini menambah panjang daftar anggota DPR yang menunjukkan ketegasan dalam rapat-rapat penting.
Namun, kejadian ini juga memunculkan berbagai reaksi dari masyarakat. Ada yang mendukung sikap tegas Anita sebagai bentuk pengawasan legislatif terhadap eksekutif, namun ada juga yang mengkritik cara penyampaian yang dianggap terlalu emosional.
Kepribadian dan Kehidupan Pribadi
Dikenal sebagai sosok yang tegas dan vokal, Anita Jacoba Gah sering kali menjadi sorotan media. Kepribadiannya yang kuat dan ketegasannya dalam berbicara membuatnya dikenal luas, terutama di daerah pemilihannya di NTT. Namun, di balik ketegasannya, Anita juga dikenal sebagai pribadi yang peduli terhadap kesejahteraan masyarakat.
Keterlibatannya dalam organisasi pemuda dan sosial menunjukkan dedikasinya dalam membangun komunitas dan membantu masyarakat. Sebagai Ketua Gerakan Pemuda GPIB EFFatha dan Ketua Pengurus Karang Taruna di Kelurahan Pasir Gunung Selatan, Anita aktif menginisiasi berbagai program yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan dan pendidikan pemuda di daerahnya.
Kekayaan Anita Jacoba Gah yang tercatat hingga 31 April 2020 sebesar Rp358.000.000 memang menarik perhatian. Namun, yang lebih penting adalah bagaimana kekayaan tersebut dikelola dan digunakan untuk kepentingan masyarakat. Sebagai anggota DPR, Anita memiliki tanggung jawab besar untuk menjalankan tugasnya dengan integritas dan transparansi.
Kontroversi dalam rapat kerja dengan Menteri Nadiem Makarim menambah warna dalam karier politiknya. Diharapkan, ke depannya, Anita dapat terus memperjuangkan kepentingan masyarakat dengan cara yang lebih konstruktif dan profesional. Terlepas dari segala kontroversi, dedikasinya dalam berbagai organisasi sosial dan kepemudaan patut diapresiasi sebagai bagian dari upayanya untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
Komentar