Kriminal
Beranda » Berita » Kasus Polwan Bakar Suami: Trauma dan Perlakuan Khusus dari Polda Jatim

Kasus Polwan Bakar Suami: Trauma dan Perlakuan Khusus dari Polda Jatim

Polwan Briptu Fadhilatun Nikmah menerima perlakuan khusus dari Polda Jawa Timur (Jatim) setelah insiden tragis di mana ia membakar suaminya, Briptu Rian Dwi, yang juga seorang polisi. Perlakuan ini diberikan karena Briptu Fadhilatun masih mengalami trauma berat.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Dirmanto, menjelaskan kepada media pada Minggu (9/6/2024), bahwa korban dan pelaku memiliki tiga anak kecil yang sangat memerlukan perhatian dan pembiayaan. Anak pertama mereka berumur 2 tahun, sedangkan yang termuda baru berusia 4 bulan.

“FN memiliki tiga anak kecil yang sangat membutuhkan perhatian. Anak pertamanya berumur 2 tahun dan anak kedua berumur 4 bulan,” ujar Kombes Dirmanto, dikutip dari video 20Detik pada Senin (10/6/2024).

Tiga Kurir Ditangkap Saat Jemput Ganja di Madina, Polisi Sita 36 Bal Ganja

Briptu Fadhilatun saat ini ditahan dan ditangani oleh Subdit Renakta Polda Jatim. Kombes Dirmanto menambahkan bahwa kondisi trauma yang dialami Briptu Fadhilatun menjadi alasan utama untuk memberikan perlakuan khusus kepadanya.

“Dia sekarang ditahan dan ditangani oleh Renakta. Karena trauma yang dialaminya, ada perlakuan khusus yang diberikan kepadanya,” kata Kombes Dirmanto.

Briptu Fadhilatun Nikmah Meminta Maaf

Kombes Dirmanto juga mengungkapkan bahwa setelah insiden pembakaran, Briptu Fadhilatun segera mengevakuasi suaminya ke RSUD Mojokerto dengan bantuan beberapa tetangga. Di rumah sakit, Briptu Fadhilatun sempat meminta maaf kepada suaminya atas tindakannya.

“FN merasa bertanggung jawab besar. Dia menolong suaminya dengan bantuan beberapa tetangga dan langsung meminta maaf setibanya di rumah sakit,” ujar Kombes Dirmanto.

Kurir Ganja 25 Kg Ditangkap Polres Batubara

Motif Pembakaran: Cekcok Soal Gaji

Menurut Kombes Dirmanto, motif utama di balik tindakan drastis ini adalah cekcok antara pasangan tersebut mengenai gaji ke-13 Briptu Rian yang berkurang signifikan. Uang yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan keluarga malah disalahgunakan, menyebabkan ketegangan yang berujung pada tindakan kekerasan.

“Motif dalam kasus ini adalah cekcok soal gaji ke-13 yang berkurang banyak. Uang tersebut seharusnya digunakan untuk keluarga, tetapi malah disalahgunakan,” jelas Kombes Dirmanto.

Perlakuan Khusus untuk Briptu Fadhilatun

Perlakuan khusus yang diberikan kepada Briptu Fadhilatun meliputi penanganan trauma dan perlindungan terhadap kondisi psikologisnya. Polda Jatim memastikan bahwa Briptu Fadhilatun menerima bantuan yang diperlukan untuk mengatasi trauma yang dialaminya, sambil tetap menjalani proses hukum yang berlaku.

“Karena trauma yang dialaminya, ada perlakuan khusus yang diberikan kepada FN. Kami ingin memastikan bahwa dia mendapatkan bantuan yang diperlukan untuk mengatasi kondisinya,” kata Kombes Dirmanto.

Kasus ini menyoroti kompleksitas masalah rumah tangga yang melibatkan anggota kepolisian, serta pentingnya penanganan yang sensitif terhadap trauma dan kondisi psikologis pelaku. Polda Jatim berkomitmen untuk memberikan perlakuan khusus kepada Briptu Fadhilatun sambil memastikan proses hukum tetap berjalan dengan adil. Insiden ini juga menekankan pentingnya manajemen stres dan komunikasi dalam keluarga, khususnya bagi pasangan yang bekerja dalam profesi yang penuh tekanan seperti kepolisian.

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan