Harianbatakpos.com , JAKARTA – Ibadah haji, salah satu rukun Islam yang paling suci, telah menginspirasi banyak karya seni, termasuk film. Dengan tema spiritualitas, pengorbanan, dan perjalanan, film-film tentang haji menawarkan perspektif unik dan mengharukan.
Berikut adalah empat film yang menggambarkan perjalanan haji dengan cara berbeda, masing-masing menyampaikan pesan kuat tentang keteguhan iman dan pencarian makna hidup. Dari adaptasi novel klasik hingga kisah nyata tokoh sejarah, film-film ini mengajak penonton merenungi makna haji dan dampaknya terhadap kehidupan individu), seperti dilansir dari TEMPO.CO.
1. Haji Backpacker
“Haji Backpacker” mengisahkan Mada, seorang pemuda yang memberontak kepada Tuhan setelah kehilangan ibunya dan mengalami patah hati. Diperankan oleh Abimana Aryasatya, Mada memutuskan untuk meninggalkan Tuhan, keluarga, dan sahabatnya, mencari kebahagiaan dengan menjadi backpacker dan menjalani hidup bebas.
Dengan latar belakang sembilan negara, yaitu Indonesia, Thailand, Vietnam, Tiongkok, Nepal, Tibet, India, Iran, dan Arab Saudi, perjalanan Mada tidak hanya fisik tetapi juga spiritual. Selama perjalanannya, Mada mengalami serangkaian peristiwa yang membuka matanya pada kenyataan bahwa Tuhan sebenarnya mencintainya dan selalu menjaganya.
Menurut situs Festival Film, perjalanan ini membawa Mada pada pemahaman bahwa aturan-aturan Tuhan sebenarnya adalah bentuk cinta yang mendekapnya. Film yang diproduksi oleh Falcon Pictures dan dirilis pada 2 Oktober 2014 ini mengajarkan pesan mendalam tentang pencarian makna dan kedamaian dalam hidup.
2. Di Bawah Lindungan Ka’bah
“Di Bawah Lindungan Ka’bah” adalah film yang diadaptasi dari novel legendaris karya Buya Hamka dan diproduksi oleh MD Pictures. Disutradarai oleh Hanny R. Saputra, film ini dirilis pada 25 Agustus 2011.
Mengisahkan cinta antara Hamid dan Zainab yang terhalang oleh perbedaan status sosial dan ekonomi, film ini menyoroti keteguhan iman dan pengorbanan dalam mencapai kebahagiaan. Keindahan visual dan narasi yang kuat membuat film ini meraih penghargaan di Festival Film Bandung 2012 untuk Penata Artistik Terpuji, serta Best Leading Actress untuk Laudya Cynthia Bella di e-Guardians Awards 2012.
3. Journey to Mecca
“Journey to Mecca” mengisahkan perjalanan epik Ibn Battuta, seorang mahasiswa hukum agama berusia 20 tahun dari Tangier, Maroko, yang memulai perjalanan ziarah ke Mekah pada tahun 1325. Perjalanan yang menempuh jarak lebih dari 4.800 km ini memakan waktu 18 bulan dan penuh dengan berbagai rintangan, termasuk serangan perampok, badai pasir, dan dehidrasi.
Film ini tidak hanya menampilkan petualangan fisik yang menantang, tetapi juga perjalanan spiritual yang mendalam, menunjukkan keteguhan dan ketulusan seorang Muslim dalam memenuhi salah satu rukun Islam.
4. Emak Ijah Pengen ke Mekkah
“Emak Ijah Pengen ke Mekkah” adalah sinetron yang mengisahkan perjuangan seorang ibu tua, Emak Ijah, yang bermimpi menunaikan ibadah haji. Dibintangi oleh Aty Cancer, sinetron ini berhasil menyentuh hati penonton dengan penggambaran keteguhan dan kerja keras dalam mewujudkan mimpi untuk pergi haji.
Menurut Antara, atas perannya tersebut, Aty Cancer meraih penghargaan Pemeran Sinetron Wanita Terpuji di Festival Film Bandung 2014. Film ini menunjukkan bahwa dengan doa dan usaha yang gigih, impian yang tampak mustahil dapat menjadi kenyataan, memberikan inspirasi bagi banyak orang untuk tidak pernah menyerah pada cita-cita mereka.
Dengan menonton film-film ini, penonton diajak untuk merasakan perjalanan spiritual yang penuh makna dan pengorbanan. Setiap film menawarkan wawasan dan inspirasi baru tentang perjalanan haji, menjadikannya tontonan yang tepat saat Idul Adha. Selain menghibur, film-film ini juga mengajak kita merenung tentang arti keteguhan iman dan pengorbanan dalam hidup kita.
Komentar