Harianbatakpos.com , JAKARTA – Tren istilah bahasa gaul ‘Aura Magrib‘ tengah menjadi viral di kalangan netizen, terutama setelah digunakan untuk memberikan ledekan terhadap penampilan artis Fuji.
Istilah ini muncul sebagai tanggapan negatif terhadap video viral Fuji yang mengundang beragam komentar dari netizen. Marion Jola, seorang penyanyi, turut membela Fuji dan menyoroti penggunaan istilah ‘Aura Magrib’ dalam konteks tersebut.
Menurut Marion Jola, istilah ‘Aura Magrib’ sebenarnya memiliki makna yang jauh lebih indah. Waktu magrib merupakan momen di mana matahari terbenam, memberikan pemandangan langit yang memukau, seperti dilansir dari detik.com.
Selain itu, bagi umat Muslim, magrib juga menjadi waktu untuk beribadah dan berbuka puasa. Marion merasa disayangkan bahwa istilah tersebut digunakan dalam konteks yang merendahkan atau menghina orang lain.
Namun, apa sebenarnya arti dari istilah bahasa gaul ‘Aura Magrib’ yang sedang viral ini? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘Aura’ memiliki makna perasaan subjektif yang mendahului serangan paroksismal, seperti serangan epilepsi.
Di kehidupan sehari-hari, ‘Aura’ juga merujuk pada medan energi di sekitar tubuh manusia atau makhluk hidup lainnya.
Sementara itu, ‘Magrib’ dalam KBBI merujuk pada arah matahari terbenam, waktu salat wajib menjelang matahari terbenam, dan juga waktu berbuka puasa.
Namun, dalam konteks istilah bahasa gaul ‘Aura Magrib’, maknanya berbeda dan sering digunakan untuk menyindir penampilan seseorang yang dianggap memiliki warna kulit yang lebih gelap. Banyak yang merasa bahwa penggunaan istilah ini dapat menimbulkan kontroversi karena berpotensi berbau rasis dan merendahkan martabat seseorang.
Kontroversi seputar istilah ‘Aura Magrib’ menunjukkan pentingnya kesadaran akan bahasa yang digunakan dalam interaksi sosial. Penggunaan kata-kata yang dapat menyinggung atau merendahkan orang lain perlu dihindari, terutama dalam konteks yang sensitif seperti penampilan fisik.
Semua pihak dihimbau untuk lebih bijak dalam menggunakan bahasa gaul agar tidak menyinggung perasaan dan martabat individu. Selain itu, penting untuk memahami makna sebenarnya dari kata-kata yang digunakan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman atau konflik yang tidak perlu.
Komentar