Medan-BP: Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Medan hingga Juni 2024 tercatat mencapai 325 kasus. Meskipun jumlah ini tidak menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, tetap menjadi perhatian serius bagi Dinas Kesehatan Kota Medan. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Medan, Pocut Fatimah Fitri, mengungkapkan bahwa dari 325 kasus tersebut, dua di antaranya berakhir dengan kematian.
“Belum terjadi kenaikan kasus dibanding tahun sebelumnya,” kata Pocut saat dihubungi, Minggu (23/6/2024). Ia menjelaskan, pada tahun 2023, jumlah kasus DBD hingga akhir tahun mencapai 965 dengan 4 kematian. Tahun lalu, kasus terbanyak berada di Kecamatan Medan Johor dengan 60 kasus, disusul Medan Tuntungan dengan 46 kasus, dan Medan Selayang dengan 45 kasus.
Status Epidemiologi dan Langkah Pencegahan
Pocut menuturkan, hingga saat ini belum ada wilayah di Kota Medan yang dinyatakan berstatus kejadian luar biasa (KLB). “Yang ada itu endemis, tiga tahun berturut-turut ada kasus DBD,” ucapnya. Status endemis ini menunjukkan bahwa kasus DBD masih konsisten muncul setiap tahun di beberapa wilayah, meskipun tidak mencapai tingkat darurat kesehatan masyarakat yang memerlukan tindakan luar biasa.
Untuk menekan jumlah kasus, Dinas Kesehatan Kota Medan telah mengambil beberapa langkah preventif. Pocut menyebutkan bahwa koordinasi dengan kepala puskesmas setiap ada laporan kasus sangat penting agar sesuai dengan protap (prosedur tetap). Selain itu, pihaknya juga menganjurkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara berkala bekerja sama dengan pihak kelurahan. “Kami juga membantu fogging fokus puskesmas dan mendistribusikan abate setiap tahun untuk kegiatan larvasida,” tambahnya.
Fokus pada Pemberantasan Sarang Nyamuk
Pemberantasan sarang nyamuk (PSN) menjadi salah satu strategi utama dalam upaya pencegahan DBD. PSN dilakukan dengan membersihkan tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti, vektor utama penyebab DBD. Tempat-tempat tersebut termasuk genangan air di bak mandi, vas bunga, ban bekas, dan tempat-tempat lain yang bisa menampung air. Kegiatan PSN ini tidak hanya melibatkan dinas kesehatan, tetapi juga masyarakat setempat agar lebih efektif.
Fogging dan Distribusi Abate
Fogging atau pengasapan dilakukan secara berkala terutama di wilayah-wilayah yang dilaporkan terdapat kasus DBD. Pengasapan ini bertujuan untuk membunuh nyamuk dewasa yang bisa menularkan virus DBD. Selain fogging, Dinas Kesehatan Kota Medan juga rutin mendistribusikan abate, yaitu larvasida yang digunakan untuk membunuh larva nyamuk. Abate biasanya ditaburkan di tempat-tempat penampungan air untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk.
Pentingnya Edukasi Masyarakat
Edukasi masyarakat juga menjadi kunci dalam pencegahan DBD. Masyarakat perlu diberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan langkah-langkah pencegahan seperti menutup tempat penampungan air, menguras bak mandi secara rutin, dan menaburkan abate di tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk segera melapor ke puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala DBD seperti demam tinggi, nyeri sendi dan otot, serta munculnya ruam merah pada kulit.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meskipun upaya pencegahan terus dilakukan, tantangan dalam mengendalikan kasus DBD di Kota Medan tetap ada. Faktor iklim tropis dengan curah hujan tinggi menjadi salah satu tantangan, karena menciptakan lingkungan yang ideal bagi perkembangbiakan nyamuk. Selain itu, mobilitas penduduk yang tinggi juga bisa mempengaruhi penyebaran virus DBD dari satu wilayah ke wilayah lainnya.
Namun, dengan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait, diharapkan kasus DBD di Kota Medan bisa terus ditekan. Penguatan edukasi, peningkatan kesadaran masyarakat, serta implementasi langkah-langkah preventif yang konsisten diharapkan mampu mengurangi jumlah kasus dan mencegah terjadinya wabah di masa mendatang.
Kesimpulan
Kasus DBD di Kota Medan hingga Juni 2024 tercatat stabil dibandingkan tahun sebelumnya. Dinas Kesehatan Kota Medan terus melakukan berbagai upaya pencegahan seperti PSN, fogging, dan distribusi abate. Edukasi masyarakat juga menjadi bagian penting dari strategi pencegahan. Meskipun tantangan tetap ada, dengan kerjasama yang baik diharapkan jumlah kasus DBD bisa ditekan dan tidak terjadi wabah di masa mendatang.
Komentar