Medan-BP: Dalam upaya penanganan stunting yang semakin krusial di Indonesia, Kota Medan, Sumatera Utara, kini dijadikan daerah percontohan. Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Setwapres, Suprayoga Hadi, menyatakan bahwa Kota Medan telah menunjukkan keberhasilan signifikan dalam menurunkan angka stunting.
“Kami belajar banyak dari Kota Medan, Insya Allah ini juga menjadi pembelajaran bagi daerah lainnya yang berjuang menurunkan stunting yang masih relatif tinggi,” ujar Suprayoga di Medan, Selasa.
Dalam kegiatan pemantauan, pengukuran, dan intervensi serentak percepatan penurunan stunting di salah satu Posyandu di Kota Medan, terungkap bahwa Pemkot Medan, yang dipimpin oleh Wali Kota Bobby Nasution, telah berhasil menurunkan angka stunting sekitar 9,6 persen dalam satu tahun. Keberhasilan ini dicapai melalui program-program yang terencana dan eksekusi yang konsisten.
“Tidak hanya melakukan survei, namun Pemkot Medan telah melakukan sensus sehingga kota ini sukses menurunkan stunting yang saat ini hanya tersisa 208 anak,” jelas Suprayoga.
Program dan Intervensi Efektif
Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mengukur dan memantau, tetapi juga untuk mencegah munculnya kasus stunting baru. Tujuannya adalah mencapai zero stunting di wilayah ibu kota Provinsi Sumatera Utara. Suprayoga mengapresiasi Posyandu di Kota Medan yang rutin memantau dan mengukur perkembangan balita setiap bulan.
Pj Sekda Kota Medan, Topan Obaja Putra Ginting, menegaskan bahwa penanganan stunting merupakan program prioritas baik dari Presiden maupun Wakil Presiden. Pemkot Medan terus berupaya menjalankan program penanganan kekerdilan secara konsisten, salah satunya melalui program “Bapak Asuh Anak Stunting”.
“Dalam program ini, kita melibatkan seluruh perangkat daerah dan stakeholder untuk bersama-sama menjadi bapak asuh bagi penderita stunting,” jelas Topan.
Selain itu, Pemkot Medan terus melakukan pemantauan untuk memperkecil angka stunting, baik melalui Posyandu setiap bulan maupun pos-pos gizi. Perhatian khusus diberikan pada pemantauan tumbuh kembang anak secara rutin dan memberikan intervensi yang diperlukan.
Dampak Positif di Masyarakat
Hanita, warga Medan Timur, mengaku sangat gembira karena setiap bulan dapat melakukan pengukuran tumbuh kembang anaknya secara gratis di Posyandu Cenderawasih. “Diperiksa seluruhnya. Apakah itu tinggi, berat badan, lingkar kepala, imunisasi, gizi, dan anak kita juga diberikan makanan tambahan,” katanya.
Keberhasilan Kota Medan dalam menurunkan angka stunting tidak hanya menjadi kebanggaan, tetapi juga inspirasi bagi daerah lain untuk berjuang mengatasi masalah stunting yang masih tinggi di Indonesia.
Komentar