Nasional
Beranda » Berita » Kontroversi Nama Aplikasi dan Program Pemerintah; ‘SiPEPEK’ Hingga ‘SISKA KU INTIP’

Kontroversi Nama Aplikasi dan Program Pemerintah; ‘SiPEPEK’ Hingga ‘SISKA KU INTIP’

HarianBatakpos.com, JAKARTA  BP: Tren viral aplikasi dan program pemerintah dengan nama yang mencuatkan banyak kontroversi menjadi sorotan di media sosial. Nama-nama seperti SiPEPEK, SITHOLE, SIMONTOK, hingga SISKA KU INTIP menimbulkan pertanyaan dan perdebatan di antara warganet terkait makna dan implikasi dari nama-nama tersebut.

 

SiPEPEK, sebuah aplikasi pemerintah dari Dinas Sosial Kabupaten Cirebon, menjadi viral karena kepanjangannya, yaitu Sistem Informasi Administrasi bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial. Meskipun dijelaskan bahwa ‘pepek’ atau ‘pepeg’ dalam bahasa Cirebon memiliki arti lengkap atau komplit, namun dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata ‘pepek’ memiliki konotasi lain yang merujuk pada kemaluan perempuan.

Profil Danrem 092 Brigjen TNI Mohammad Sjahroni

 

Seperti dilansir dari Beautynesia.id, SITHOLE, yang merupakan Sistem Informasi Konsultasi Hukum Online dari Pengadilan Negeri Semarang, menarik perhatian karena kemiripannya dengan kata dalam bahasa Inggris ‘sh*thole’ yang memiliki arti yang kurang pantas.

 

SIMONTOK, aplikasi untuk monitoring pasokan pangan di Surakarta, juga menimbulkan kebingungan dengan arti ‘montok’ yang berkaitan dengan gemuk berisi atau besar dan berisi dalam konteks tertentu.

Profil Lengkap Hanif Faisol, Menteri Lingkungan Hidup

 

MAS DEDI MEMANG JANTAN, sebuah program pemerintah Tegal, tampaknya terinspirasi dari nama Wali Kota Tegal saat itu, Dedy Yon Supriyono. Program ini bertujuan untuk melindungi kesejahteraan pekerja rentan di Tegal.

 

Sementara itu, SiSEMOK, yang merupakan Sistem Informasi Organisasi Kemasyarakatan di Pemalang, menimbulkan kontroversi karena arti ‘semok’ yang merujuk pada bentuk tubuh yang kurang pantas.

 

SIPEDO, Sistem Pelatihan Berbasis Database Online dari Kabupaten Sumedang, dengan arti ‘pedo’ dalam bahasa Sunda yang berbeda dengan konotasi negatif secara umum. Terakhir, SISKA KU INTIP, Sistem Integrasi Kelapa Sawit-Sapi Berbasis Kemitraan Usaha Inti-Plasma dari Provinsi Kalimantan Selatan, menimbulkan kesan yang kurang pantas dengan kalimat yang terkesan mengintip perempuan.

 

Kesalahpahaman dalam makna kata dari berbagai bahasa dan budaya menjadi perhatian penting dalam penamaan aplikasi dan program pemerintah. Sebuah nama yang mungkin memiliki arti positif dalam satu bahasa, bisa saja memiliki arti negatif atau merendahkan dalam budaya atau bahasa lain. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk memilih nama yang universal dan tidak menyinggung untuk mencegah kontroversi yang tidak diinginkan.

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan