HarianBatakpos.com, JAKARTA – BP: Direktur Rumah Sakit Al Shifa, Mohammad Abu Salmiya, mengungkapkan bahwa beberapa warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel telah meninggal selama interogasi karena penyiksaan, kelalaian medis, dan penyalahgunaan obat-obatan.
Abu Salmiya, bersama dengan warga Palestina lain yang berhasil dibebaskan dari tahanan Palestina di penjara Israel, melaporkan kondisi sulit yang mereka alami.
Menurut Abu Salmiya, para tahanan Palestina dihadapkan pada penyiksaan fisik dan psikologis, serta diberikan makanan dalam jumlah yang sangat terbatas. Dia mengungkapkan bahwa tahanan dari Gaza mengalami penurunan berat badan rata-rata sebesar 25 kilogram karena kurangnya asupan makanan yang memadai.
Seperti dilansir dari ANTARA, Abu Salmiya juga menyoroti bahwa dokter dan perawat Israel terlibat dalam penyerangan dan perlakuan tidak manusiawi terhadap tahanan Palestina dengan menolak memberikan perawatan medis yang dibutuhkan.
Dia menegaskan bahwa dokter di Israel bahkan turut melakukan kekerasan fisik terhadap tahanan, menyatakan bahwa para perawat pun terlibat dalam perlakuan kejam terhadap para tahanan.
Direktur Rumah Sakit Al Shifa meminta organisasi internasional yang peduli terhadap hak asasi manusia dan hak-hak tahanan untuk melakukan kunjungan ke penjara-penjara Israel guna melihat langsung kondisi yang sulit yang dialami oleh tahanan Palestina di sana.
Pada Senin, Israel membebaskan Abu Salmiya beserta sekitar 54 warga Palestina, termasuk dokter yang ditahan di Rumah Sakit Al Shifa dan fasilitas medis lain selama beberapa bulan terakhir. Abu Salmiya ditangkap pada bulan November bersama dengan beberapa staf medis saat mereka melakukan perjalanan dari Gaza ke wilayah selatan.
Israel telah menghadapi kecaman internasional atas serangan brutalnya di Gaza, dengan lebih dari 37.900 warga Palestina tewas dan sekitar 87.000 lainnya terluka sejak serangan dimulai.
Keputusan terbaru Mahkamah Internasional memerintahkan Israel untuk menghentikan operasi militer di Rafah, di mana lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari konflik sebelum mereka diserang pada bulan Mei.
Situasi kritis di Gaza, yang terus menderita akibat blokade yang melumpuhkan akses terhadap makanan, air bersih, dan obat-obatan, memperlihatkan urgensi perlunya aksi internasional untuk mengakhiri penderitaan yang dialami oleh warga Palestina di wilayah tersebut.
Komentar