Jakarta, BP – Memasuki periode Juli 2024, utang di beberapa negara dengan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) tentunya masih menjadi perhatian karena beberapa negara masih mencatatkan tingkat utang yang cukup tinggi. IMF hadir untuk memberikan dukungan kepada negara-negara pencari pinjaman untuk mengatasi krisis ekonomi, menstabilkan mata uang, mengimplementasikan reformasi struktural, dan meringankan kesulitan neraca pembayaran.
Lembaga internasional tersebut muncul karena banyak negara mengalami kehancuran ekonomi akibat depresi besar dan Perang Dunia II. IMF telah mengalami berbagai keberhasilan dan kegagalan dalam memenuhi misi utamanya untuk mengawasi sistem moneter, menjamin stabilitas nilai tukar, dan menghapuskan pembatasan yang menghambat atau memperlambat perdagangan.
Bagi banyak negara, IMF telah menjadi organisasi yang menjadi tempat bergantung selama masa-masa kesulitan ekonomi. Ketika sebuah negara meminta pinjaman, IMF akan memberikan negara tersebut uang yang dibutuhkan untuk membangun kembali atau menstabilkan mata uangnya, membangun kembali pertumbuhan ekonomi, dan terus membeli impor.
Hingga 5 Juli 2024, terpantau komposisi 10 negara dengan utang terbanyak ke IMF masih belum berubah banyak dari periode Juni lalu. Berikut negara yang memiliki utang terbanyak ke IMF:
10 Negara Dengan Utang Terbanyak ke IMF
berikut ini disusun berdasarkan data yang telah diberikan:
Negara | Jumlah Utang (SDR) | Jumlah Utang (US$) | Jumlah Utang (Rp) |
---|---|---|---|
Argentina | 31,587,500,000 | 41,587,154,875 | 675,791,266,718,750 |
Ukraina | 10,487,079,174 | 13,806,973,828 | 224,363,324,706,839 |
Mesir | 10,289,637,512 | 13,547,028,059 | 220,139,205,961,575 |
Ekuador | 6,475,900,003 | 8,525,975,667 | 138,547,104,587,933 |
Pakistan | 6,339,166,670 | 8,345,956,663 | 135,621,795,769,231 |
Angola | 2,989,900,003 | 3,936,412,647 | 63,966,705,512,933 |
Kolombia | 2,812,500,000 | 3,702,853,125 | 60,171,363,281,250 |
Kenya | 2,566,263,300 | 3,378,665,273 | 54,903,310,684,316 |
Ghana | 2,311,741,000 | 3,043,568,848 | 49,457,993,786,013 |
Ivory Coast | 2,300,518,672 | 3,028,793,868 | 49,217,900,354,919 |
*Data per 5 Juli 2024 Sumber: IMF
Argentina masih menjadi negara dengan utang ke IMF terbesar di dunia hingga saat ini. Sebagian besar utang tersebut digunakan untuk menstabilkan inflasi dan krisis mata uang. Negara di Amerika Latin tersebut sejatinya sudah sempat gagal untuk melakukan negosiasi pembayaran utang luar negerinya pada Mei 2020. Namun pada bulan lalu, IMF akhirnya mengizinkan Argentina untuk menunda peninjauan terakhir atas pinjamannya sebesar US$ 44 miliar selama dua bulan, sehingga memberikan pemerintah lebih banyak waktu untuk menerapkan reformasi dan kemungkinan menegosiasikan program baru.
Ini menjadi pertama kalinya tanggal peninjauan terakhir pinjaman yang disetujui pada tahun 2022 berubah dalam kasus Argentina. Pejabat pemerintah dan lembaga pendanaan telah sepakat bahwa peninjauan terakhir terhadap paket yang ada saat ini, yang awalnya ditetapkan pada September 2024, akan ditunda hingga November 2024.
IMF dan negara-negara harus mengikuti jadwal peninjauan kemajuan yang, setelah ditandatangani oleh dewan eksekutif IMF, akan memicu pencairan sejumlah pembiayaan. Sebelumnya pada Mei 2020 silam, Argentina nyaris gagal melakukan negosiasi pembayaran utang luar negerinya yang jatuh tempo 8 Mei 2020. Namun, Menteri Ekonomi Argentina saat itu yakni Martin Guzman mengatakan, akan terus melanjutkan negosiasi dengan tiga kelompok utama pemegang obligasi negara tersebut untuk menemukan solusinya. Guzman menjelaskan, uang pembayaran utang tersebut sebagian besar telah digunakan untuk memerangi virus corona atau Covid-19. Oleh karenanya, walaupun pemerintah Argentina ingin membayar utang tersebut, namun mereka tidak memiliki anggaran.
Komentar