Ekbis
Beranda » Berita » Erick Thohir Ungkap Solusi Kurangi Impor BBM, Dorong Kendaraan Listrik dan Bioetanol

Erick Thohir Ungkap Solusi Kurangi Impor BBM, Dorong Kendaraan Listrik dan Bioetanol

Erick Thohir Ungkap Solusi Kurangi Impor BBM, Dorong Kendaraan Listrik dan Bioetanol
Erick Thohir Ungkap Solusi Kurangi Impor BBM, Dorong Kendaraan Listrik dan Bioetanol

Jakarta, BP – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membeberkan solusi agar Indonesia bisa menekan besaran impor khususnya pada Bahan Bakar Minyak (BBM). Hal itu bisa dilakukan dengan menggenjot pencampuran Bahan Bakar Nabati (BBN) dan percepatan penggunaan kendaraan listrik dalam negeri.

“Sekarang era digitalisasi. Nanti makin banyak yang pakai mobil listrik semakin sedikit yang pakai BBM. Dan penggunaan BBM ada bioetanol,” ujarnya saat ditemui di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Senayan, Jakarta, dikutip Kamis (11/7/2024).

Erick menjabarkan Indonesia harus memulai swasembada energi salah satunya pada sektor BBM dengan mendorong penggunaan mobil listrik di dalam negeri. Dia menilai dengan masifnya penggunaan mobil listrik maka bisa mengurangi impor BBM.

Menko Zulhas Tekankan Konsumsi Susu Lokal, Strategi Tingkatkan Gizi Anak Indonesia

“Tapi kita berprinsip yang namanya impor BBM harus dikurangi ke depan. Kita harus swasembada energi. Salah satunya pemerintah dorong penggunaan mobil listrik,” jelasnya.

Adapun selain mendorong penggunaan mobil listrik, Erick menilai penggunaan BBN jenis bioetanol atau tetes tebu sebagai bahan campuran BBM juga bisa menekan ‘candu’ impor BBM dalam negeri.

“Tapi di situ tak cukup makanya ke depan didorong bioetanol,” kata dia. “Ini yang kita rasa penggunaan bioetanol positif ke depan,” tambahnya.

Di lain sisi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan belum lama ini mengatakan, selain dapat menurunkan impor produk BBM, program bioetanol sebagai campuran BBM jenis bensin dapat mengurangi emisi gas rumah kaca.

Investasi Rp1.627 Triliun! Indonesia-Singapura Bangun Panel Surya dan Kawasan Industri Hijau

“Kita kan sekarang berencana ini mau mendorong segera bioetanol masuk menggantikan bensin. Supaya polusi udara ini juga bisa dikurangin cepat. Karena sulfur yang ini kan hampir 500 ppm. Kita mau sulfurnya itu 50 ppm,” kata Luhut dari akun Instagramnya, dikutip Kamis (11/7/2024).

Luhut membeberkan, saat ini PT Pertamina (Persero) selaku perusahaan migas pelat merah tengah menyiapkan pengembangan produk bahan bakar ramah lingkungan tersebut.

“Nah kalau ini semua berjalan dengan baik itu dari situ saya kira kita bisa menghemat lagi,” katanya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan rencana pemberlakuan program pencampuran bioetanol untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin secara nasional masih dalam tahap persiapan.

Menurutnya, saat ini pemerintah masih menunggu kesiapan PT Pertamina (Persero) untuk menjalankan rencana ini.

“Ya itu dikaji Pertamina, dan kesiapan Pertamina soal tangki dan lainnya. Kalau siap baru diluncurkan,” kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (10/7/2024).

Airlangga pun meminta Pertamina untuk membuat studi terkait pengadaan untuk sumber etanolnya. “Kedua, kita sudah punya roadmap untuk memproduksi etanol dari pengembangan etanol di Papua dan Merauke,” katanya.

Terkait dengan wacana akuisisi perusahaan bioetanol dari Brasil, menurutnya, hal itu masih memerlukan kajian lebih lanjut.

“Itu dikaji lagi. Terima kasih,” katanya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan